Kemantapan lereng merupakan salah satu faktor penting dalam kegiatan
pertambangan. Analisis kemantapan lereng dapat dilakukan dengan metode analitik,
metode numerik dan juga pemodelan fisik. Pemodelean fisik untuk mempelajari
mekanisme kelongsoran dan menghitung dampak kelongsoran skala laboratorium
dilakukan dengan menggunakan centrifuge yang dikembangkan di Laboratorium
Geomekanika dan Peralatan Tambang ITB.
Material yang digunakan dalam penelitian ini adalah lanau lempungan dengan
geometri 15 cm dan sudut kemiringan model lereng 35°. Percepatan sentrifugal
maksimum adalah 3,81 g dan diaplikasikan pada model lereng dengan empat variasi
kandungan air yaitu 0%, 5%, 10% and 15%. Mekanisme kelongsoran model lereng
dan volume kelongsoran diamati pada setiap variasi kandungan air tersebut.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah dibutuhkan percepatan sentrifugal
yang lebih besar untuk melongsorkan model lereng dengan kandungan air yang lebih
tinggi. Hal ini mengindikasikan bahwa nilai kohesi cenderung meningkat dengan
meningkatnya kandungan air. Untuk menghiting volume longsoran, digunakan empat
buah kamera digital untuk memperoleh kondisi lereng sebelum dan sesudah longsor.
Selain itu, model umum hubungan antara kohesi dengan percepatan sentrifugal pada
uji sentrifugal juga dihitung menggunakan analisis dimensi.
Perpustakaan Digital ITB