digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kemantapan lereng merupakan salah satu faktor penting dalam kegiatan pertambangan. Analisis kemantapan lereng dapat dilakukan dengan metode analitik, metode numerik dan juga pemodelan fisik. Pemodelean fisik untuk mempelajari mekanisme kelongsoran dan menghitung dampak kelongsoran skala laboratorium dilakukan dengan menggunakan centrifuge yang dikembangkan di Laboratorium Geomekanika dan Peralatan Tambang ITB. Material yang digunakan dalam penelitian ini adalah lanau lempungan dengan geometri 15 cm dan sudut kemiringan model lereng 35°. Percepatan sentrifugal maksimum adalah 3,81 g dan diaplikasikan pada model lereng dengan empat variasi kandungan air yaitu 0%, 5%, 10% and 15%. Mekanisme kelongsoran model lereng dan volume kelongsoran diamati pada setiap variasi kandungan air tersebut. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah dibutuhkan percepatan sentrifugal yang lebih besar untuk melongsorkan model lereng dengan kandungan air yang lebih tinggi. Hal ini mengindikasikan bahwa nilai kohesi cenderung meningkat dengan meningkatnya kandungan air. Untuk menghiting volume longsoran, digunakan empat buah kamera digital untuk memperoleh kondisi lereng sebelum dan sesudah longsor. Selain itu, model umum hubungan antara kohesi dengan percepatan sentrifugal pada uji sentrifugal juga dihitung menggunakan analisis dimensi.