digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Seiring dengan meningkatnya permintaan akan produk nabati yang berkelanjutan, Soyabae, perusahaan berbasis di Bandung yang memproduksi olahan kedelai, menghadapi tantangan operasional akibat belum memiliki lokasi produksi khusus. Keterbatasan ini menghambat skalabilitas, konsistensi produk, serta kemampuan untuk memperoleh sertifikasi penting seperti BPOM dan Halal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi lokasi paling strategis bagi fasilitas produksi Soyabae dengan menggunakan Analytical Hierarchy Process atau AHP, sebuah kerangka pengambilan keputusan multikriteria. Studi ini mengevaluasi enam kriteria utama termasuk ketersediaan infrastruktur, kedekatan dengan bahan baku, akses pasar, biaya lahan dan operasional, ketersediaan tenaga kerja, serta aksesibilitas transportasi. Data dikumpulkan melalui wawancara ahli dan perbandingan berpasangan antar tim eksekutif Soyabae. Rasio konsistensi akhir sebesar 0,0988 menunjukkan bahwa matriks AHP yang digunakan dapat diandalkan. Berdasarkan perhitungan bobot, studi ini merekomendasikan lokasi optimal yang mendukung efisiensi biaya, efektivitas operasional, dan integrasi rantai pasok. Temuan ini memberikan pendekatan yang terstruktur dan berbasis data untuk pemilihan lokasi strategis yang mendukung visi pertumbuhan, keberlanjutan, dan kepatuhan regulasi dari Soyabae.