COVER Diah Ayu Pratiwi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Diah Ayu Pratiwi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Diah Ayu Pratiwi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Diah Ayu Pratiwi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Diah Ayu Pratiwi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Diah Ayu Pratiwi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Diah Ayu Pratiwi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Diah Ayu Pratiwi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN Diah Ayu Pratiwi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Bendungan Jatiluhur merupakan infrastruktur yang berperan dalam penyediaan air, pembangkit
listrik, dan pengendalian banjir di Jawa Barat. Stabilitas struktur bendungan menjadi sangat
penting untuk memastikan keamanan operasionalnya. Proyek ini bertujuan untuk melakukan
pemantauan deformasi secara komprehensif di Bendungan Jatiluhur dengan menggunakan
metode Interferometric Satellite Aperture Radar (InSAR), terestris, inklinometer, dan satu metode
baru yang menjadi luaran dari proyek ini, yakni pemantauan dengan Global Navigation Satellite
System (GNSS) berbiaya rendah. Hasil pemantauan metode-metode tersebut digunakan sebagai
dasar analisis deformasi Bendungan Jatiluhur berupa besaran, kecepatan, dan arah deformasi yang
disimpan dalam satu sistem Basis Data Pemantauan Deformasi Bendungan Jatiluhur tahun 2016-
2025.
Basis data memuat data displacement dan settlement pada masing-masing metode
pemantauan berdasarkan data-data yang telah diolah relatif terhadap posisi referensinya.
Berdasarkan hasil analisis data, settlement yang terjadi berada pada rentang 0,02 – 0,84 cm/tahun
menggunakan metode sipat datar dan 0,04 – 1,09 cm/tahun menggunakan metode InSAR.
Displacement yang terjadi berada pada rentang 0,02 – 0,39 cm/tahun menggunakan metode
terestris dan 0,009 – 0,41 cm/tahun menggunakan metode InSAR. Displacement pipa pemantauan
berada pada rentang 0,23 – 2,49 cm/tahun menggunakan metode inklinometer. Displacement dan
settlement yang terjadi di Bendungan Jatiluhur tergolong pada batas aman karena berada di bawah
ambang batas bahaya deformasi berdasarkan standar International Commission on Large Dams
(ICOLD), Clements, dan United State Bureau of Reclamation (USBR). Data displacement
dan/atau settlement dikorelasikan dengan tinggi muka air dan hasilnya menunjukkan korelasi
yang lemah hingga kuat. Hasil pemantauan deformasi disimpan dalam satu sistem basis data
dalam format Structured Query Language (SQL) sesuai standar International Organization for
Standardization (ISO) 19156 dan ISO 8601. Pembangunan sistem GNSS berbiaya rendah dimulai
dengan pembuatan receiver yang terdiri dari komponen penerima sinyal GNSS, komponen daya,
dan komponen penyimpanan yang diintegrasikan dalam web sebagai controller. Sebelum
pemasangan sistem GNSS, dilakukan pengecekan kualitas alat untuk memastikan fungsinya.
Setelah uji coba, dilakukan pemasangan GNSS berbiaya rendah pada satu titik pantau. Sistem
GNSS berbiaya rendah dapat merekam data secara kontinu dan terintegrasi dengan laman web
sehingga memudahkan proses pemindahan data untuk pemantauan jarak jauh. Sistem basis data
deformasi dan sistem GNSS berbiaya rendah diharapkan dapat digunakan untuk mendukung
pengambilan keputusan dalam pengelolaan bendungan secara berkelanjutan.
Perpustakaan Digital ITB