Penelitian ini membahas tantangan keuangan dan operasional yang dihadapi DAZ Farm, sebuah peternakan ayam petelur skala kecil di Jawa Barat, Indonesia, dengan fokus pada risiko penipuan dan dampaknya terhadap keberlanjutan bisnis. Penelitian ini mengidentifikasi aktivitas penipuan yang dilakukan oleh seorang karyawan, yang mengungkap kelemahan dalam pengelolaan inventaris, pengawasan keuangan, dan akuntabilitas karyawan. Dengan menggunakan metodologi kualitatif deskriptif, penelitian ini menerapkan Fraud Triangle, Risk Matrix, dan Business Process Flowchart sebagai alat analisis untuk mengungkap kerentanan sistemik dan memprioritaskan solusi. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dengan pemangku kepentingan utama serta analisis catatan operasional dan keuangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor risiko utama meliputi kurangnya sistem pemantauan internal, pencatatan manual, dan pelatihan etika karyawan yang tidak memadai. Isu berisiko tinggi seperti peran ganda karyawan dan kurangnya pemisahan tugas yang memadai menciptakan peluang untuk penipuan. Rekomendasi mencakup penerapan sistem pencatatan inventaris dan keuangan otomatis, peningkatan pelatihan karyawan, dan pembentukan mekanisme pelaporan anonim. Studi ini memberikan wawasan yang dapat diterapkan untuk memitigasi risiko penipuan, memastikan integritas operasional dan keuangan bisnis pertanian skala kecil.
Perpustakaan Digital ITB