Perpustakaan Digital ITB

Selama masa pemerintahan Joko Widodo dari 2014-2019 Infrastruktur adalah salah satu sektor yang dikembangkan secara masif. Pengembangan infrastruktur ditugaskan ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan sektor swasta. Karena pengembangan sektor infrastruktur dilakukan secara masif, perusahaan konstruksi yang ditugaskan untuk mengerjakan proyek pembangunan mungkin menghadapi gangguan dalam struktur modal mereka karena kebutuhan untuk pembiayaan proyek. Manajer perlu memperhatikan struktur modal perusahaan dan mengelolanya dengan benar demi mencapai tujuan perusahaan, yaitu memaksimalkan nilai perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor penentu struktur modal, struktur modal yang optimal dan kecepatan penyesuaian dari perusahaan properti, real estat dan konstruksi. Populasi dari penelitian ini adalah semua perusahaan di sektor properti, real estat dan konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari laporan tahunan perusahaan untuk dianalisis menggunakan regresi data panel tidak seimbang dengan estimator GMM. Penelitian ini menggunakan model dinamis struktur modal berdasarkan teori trade-off. Variabel penentu struktur modal berdasarkan model dinamis adalah profitabilitas, tangibilitas, ukuran, likuiditas dan non-debt tax shield. Profitabilitas, tangibilitas, ukuran dan likuiditas memiliki hubungan negatif sedangkan non-debt tax shield memiliki hubungan positif. Berdasarkan hasil regresi, perusahaan properti, real estat dan konstruksi memang memiliki target struktur modal yang optimal dengan kecepatan penyesuaian 78% per tahun. Berdasarkan perhitungan, perusahaan properti, real estat dan konstruksi membutuhkan sekitar 3 tahun untuk menutup kesenjangan antara struktur modal saat ini dan target struktur modal