Terminal bahan bakar minyak (TBBM) Pontianak merupakan fasilitas pusat
penyimpanan dan distribusi BBM yang memiliki daerah cakupan di Provinsi
Kalimantan Barat. TBBM Pontianak berada di sisi Sungai Kapuas dan seluruh
pengisian ulang (replenishment) produknya dilakukan menggunakan kapal.
Ketahanan stok merupakan salah satu ukuran kinerja penting pada TBBM. Salah
satu ukuran kinerja ketahanan stok di TBBM adalah coverage days, yaitu jumlah
hari permintaan BBM dapat dilayani dengan stok tersedia. Nilai coverage days
untuk tiga produk dengan volume permintaan terbesar di TBBM Pontianak pada
tahun 2020 bernilai 2,2 hari, 7 hari, dan 2,1 hari. Performa tersebut relatif jauh di
bawah standar yang ada, yaitu 23 hari (BPH Migas), 21 hari (Pertamina), dan 18
hari (Kementerian ESDM).
Pola pengisian ulang stok di TBBM Pontianak saat ini dilakukan dengan
pertimbangan subjektif supply planner, sehingga sulit mendapatkan pola yang
optimal karena banyaknya hal yang perlu dipertimbangkan. Penelitian ini bertujuan
untuk mengembangkan model optimisasi pencarian pola pengisian ulang stok BBM
menggunakan kapal yang mempertimbangkan standar coverage days, ketersediaan
kapal, volume permintaan, kapasitas titik pasokan, serta pasang surut Sungai
Kapuas dengan biaya minimum untuk menanggulangi rendahnya coverage days.
Pengembangan model optimisasi dilakukan dengan pendekatan discrete-event
systems (DES) dan mixed-integer linear programming (MILP). Dibandingkan
dengan data historis, performa coverage days hasil model yang dikembangkan
untuk tiga produk dengan coverage days historis paling rendah meningkat 148%,
15%, dan 78%. Peningkatan performa signifikan tersebut juga diikuti dengan
penurunan biaya sebesar 46% atau senilai 3,5 milyar rupiah. Peningkatan performa
tersebut menjadi bukti kuat bahwa model yang dikembangkan layak untuk
digunakan pada TBBM Pontianak dan TBBM lainnya dengan karakteristik serupa.