digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Syalwa Putria Kurniawati
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER Syalwa Putria Kurniawati
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Syalwa Putria Kurniawati
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Syalwa Putria Kurniawati
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Syalwa Putria Kurniawati
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Syalwa Putria Kurniawati
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Syalwa Putria Kurniawati
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

DAFTAR PUSTAKA Syalwa Putria Kurniawati
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN Syalwa Putria Kurniawati
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Industri pertambangan emas merupakan sektor bernilai ekonomi tinggi, namun menghasilkan limbah berbahaya, salah satunya air asam tambang (AAT) yang merupakan limbah cair dengan pH rendah serta kandungan logam berat dan sulfat tinggi yang bersifat toksik bagi lingkungan. Penelitian ini dilakukan di Tambang Emas Martabe, PT Agincourt Resources (PTAR), yang menghadapi permasalahan AAT akibat aktivitas pengolahan bijih sulfida. Selama ini, pengolahan AAT di PTAR masih mengandalkan netralisasi kimia menggunakan kapur yang menghasilkan lumpur residu dalam jumlah besar dan tidak mendukung prinsip keberlanjutan jangka panjang. Sebagai alternatif, bioremediasi menggunakan bakteri indigenous menawarkan pendekatan yang lebih ramah lingkungan dan adaptif, karena bakteri tersebut telah beradaptasi dengan kondisi ekstrem dan mampu memperbaiki kualitas AAT secara biologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri indigenous dari AAT PTAR, menyeleksi isolat dengan performa bioremediasi terbaik, serta menguji efektivitas dan menentukan kombinasi Fe? dan nutrien yang optimal dalam memenuhi baku mutu air limbah. Proses dimulai dengan isolasi bakteri dari AAT Ziah Pond yang belum dinetralisasi, diikuti identifikasi melalui karakterisasi morfologis, uji biokimia, dan analisis molekuler (16S rRNA). Seleksi dilakukan melalui pengujian bertahap pada AAT sintetik, AAT nyata dari tiga kolam dengan tingkat pencemaran berbeda, serta uji performa akhir terhadap variasi nutrien. Uji efektivitas lanjutan dilakukan pada satu isolat terpilih menggunakan kombinasi Fe? (0,375; 0,75; 1,5 g/L) dan nutrien (10; 20; 40 mM). Parameter yang diamati meliputi pH dan total padatan terlarut (TDS) menggunakan multimeter digital, pertumbuhan bakteri (OD???) dengan spektrofotometer UV-Vis, serta konsentrasi logam berat dengan Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS). Hasil menunjukkan bahwa enam dari delapan isolat yang diperoleh merupakan Stutzerimonas stutzeri, satu Aeromonas hydrophila, dan satu belum teridentifikasi. Isolat S. stutzeri terpilih menunjukkan performa terbaik, dengan perlakuan Fe? 1,5 g/L dan nutrien 40 mM menghasilkan pH akhir 5,40, penurunan TDS sebesar 24,5%, dan efisiensi reduksi logam berat hingga 96%, disertai pertumbuhan biomassa yang stabil. Parameter kualitas AAT hasil bioremediasi pada perlakuan terbaik telah memenuhi baku mutu air limbah pertambangan sesuai Permen LHK No. 202 Tahun 2004 dan No. 6 Tahun 2021. Seluruh perlakuan menunjukkan pengaruh signifikan terhadap parameter bioremediasi (p < 0,05). Penelitian ini menyimpulkan bahwa Stutzerimonas stutzeri berpotensi tinggi sebagai agen bioremediasi dan efektivitasnya dapat dioptimalkan melalui kombinasi Fe? dan nutrien. Pendekatan ini mendukung pengembangan sistem pengolahan AAT yang ramah lingkungan, site-specific, dan sesuai regulasi nasional.