Dokumen Asli
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Di tengah pesatnya era digital, ketergantungan pada aplikasi perangkat lunak
diiringi dengan peningkatan ancaman siber yang semakin canggih. Pendekatan
keamanan tradisional yang menempatkan pengujian di akhir siklus pengembangan
(SDLC) terbukti tidak lagi relevan untuk mengimbangi kecepatan metodologi
DevOps, sehingga meningkatkan risiko kerentanan lolos ke lingkungan produksi.
DevSecOps hadir sebagai paradigma solutif dengan mengintegrasikan keamanan
sebagai tanggung jawab bersama di setiap fase pengembangan melalui prinsip shiftleft
dan otomatisasi. Meskipun demikian, implementasinya menghadapi tantangan
seperti kompleksitas integrasi alat dan potensi overhead pada pipeline CI/CD.
Penelitian ini bertujuan merancang, mengimplementasikan, dan mengevaluasi
efektivitas sebuah pipeline DevSecOps yang komprehensif untuk meningkatkan
keamanan aplikasi web modern. Fokus utama penelitian adalah mengotomatiskan
deteksi kerentanan menggunakan serangkaian alat keamanan open-source dan
mengelola hasilnya secara terpusat.
Metode penelitian yang digunakan meliputi perancangan sistem dengan
empat objektif utama: aman, efisien, skalabel, dan mudah dikelola. Proses ini
melibatkan analisis kebutuhan, pengembangan alternatif desain untuk setiap
subsistem, dan pemilihan solusi terbaik menggunakan metode pembobotan. Sistem
yang terpilih diimplementasikan pada infrastruktur Kubernetes di DigitalOcean
yang dikelola menggunakan Terraform sebagai Infrastructure as Code. Tiga
aplikasi web dengan kerentanan yang sengaja disisipkan dikembangkan dalam
bahasa Go, Python, dan Node.js sebagai target pengujian. Pipeline CI/CD
diotomatisasi menggunakan GitHub Actions, yang mengintegrasikan berbagai
lapisan pemindaian keamanan: Software Composition Analysis (SCA) dengan
OSV-Scanner, Static Application Security Testing (SAST) dengan Bearer CLI dan
Gosec, Container Scanning dengan Trivy, serta Dynamic Application Security
Testing (DAST) dengan OWASP ZAP. Seluruh hasil pemindaian keamanan dari
berbagai alat tersebut diagregasi dan dikelola secara terpusat menggunakan
ii
Vulnerability Management System (VMS) DefectDojo yang juga di-deploy di
klaster Kubernetes.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa pipeline DevSecOps yang
diimplementasikan sangat efektif dan efisien. Sistem berhasil mendeteksi critical
vulnerability dari OWASP Top 10 pada setiap tahap deteksi keamanan, melampaui
target yang ditetapkanDari sisi operasional, keseluruhan proses pipeline dari
commit hingga deployment berhasil diselesaikan dengan waktu rata-rata di bawah
15 menit, dengan konsumsi sumber daya yang minimal (3.8 vCPU dan 7.2 GB
RAM), membuktikan efisiensi desain. Integrasi dengan DefectDojo
memungkinkan pengelolaan 80 temuan kerentanan kritis secara terpusat, dengan
laporan yang dapat diakses melalui antarmuka pengguna maupun API untuk
analisis lebih lanjut. Penelitian ini memberikan kontribusi berupa cetak biru praktis
yang teruji untuk implementasi keamanan otomatis dalam alur kerja DevSecOps
menggunakan tumpukan teknologi open-source. Sistem ini dapat diadopsi oleh tim
pengembang atau institusi dengan sumber daya terbatas untuk membangun aplikasi
yang lebih aman secara proaktif, efisien, dan terukur
Perpustakaan Digital ITB