Pemisahan gas – gas organik sederhana dapat dilakukan menggunakan membran berdasarkan prinsip kelarutan. Membran keramik yang terbuat dari material alumina digunakan untuk pemisahan gas karena beberapa sifatnya yang menguntungkan; seperti ketahanan termal dan ketahanan mekanik yang tinggi. Untuk meningkatkan aktivitas pemisahan gas – gas organik, membran keramik alumina harus dimodifikasi terlebih dahulu dengan gugus – gugus hidrofobik. Dalam penelitian ini, triklorometilsilan (TCMS) digunakan untuk memodifikasi permukaan membran alumina dengan teknik grafting. Melalui teknik grafting, hasil yang diharapkan adalah perubahan sifat membran alumina dari hidrofilik menjadi hidrofobik. Polimerisasi reagen TCMS juga dapat terjadi akibat keberadaan konsentrasi air yang berlebih. Sebagai efek samping dari teknik grafting, ukuran pori membran alumina akan mengecil karena penutupan sebagian pori oleh gugus - gugus yang tergrafting. Pengaruh jumlah konsentrasi TCMS, temperatur reaksi, dan waktu reaksi dipelajari dalam penelitian ini untuk mengontrol penutupan pori membran alumina. Dua metoda grafting yang berbeda dilakukan, yaitu metoda larutan (solution phase method) dan metoda gas (vapor phase method). Pengaruh penting parameter - parameter reaksi ditunjukkan melalui penelitian ini. Karakterisasi membran alumina termodifikasi dilakukan dengan menggunakan teknik sudut kontak, X-Ray photoelectron specstroscopy (XPS), dan scanning electron microscopy (SEM). Secara keseluruhan, grafting dengan metoda gas menghasilkan lapisan silan yang lebih tipis pada permukaan membran alumina bila dibandingkan metoda larutan. Selain itu, grafting menggunakan metoda gas menghasilkan penutupan pori yang lebih terkontrol pada serbuk ?-Al2O3. Silanisasi pada permukaan silicon wafer juga dilakukan untuk menyederhanakan pembelajaran mengenai teknik grafting dengan reagen TCMS. Grafting pada silicon wafer menunjukkan bahwa lapisan silan yang terbentuk lebih homogen dibandingkan metoda larutan.
Perpustakaan Digital ITB