Jumlah nasabah Fintech Lending di Indonesia pada akhir tahun 2024 telah
mencapai 21,98 juta nasabah yang tersebar pada berbagai kelompok usia. Di satu
sisi, peningkatan jumlah nasabah memberikan kontribusi bagi perekonomian,
namun di sisi lainnya juga membawa risiko fraud yang dapat merugikan kedua
belah pihak. Salah satu modus operandi yang paling umum terjadi pada Fintech
Lending adalah pengajuan kredit fiktif menggunakan identitas curian yang
berkontribusi pada tingkat Non-Performing Loan (NPL) dari Fintech Lending.
Untuk meminimalkan potensi kerugian yang diakibatkan oleh kejadian fraud, OJK
sebagai regulator telah mewajibkan Fintech Lending untuk menerapkan Strategi
Anti Fraud (SAF) dengan salah satu pilarnya, yaitu pendeteksian fraud.
Pendeteksian fraud pada Fintech Lending dapat dilakukan menggunakan GNN
terhadap graf social financial yang terbentuk dari hubungan antar nasabah. Simpul
pada graf merepresentasikan nasabah dan sisi pada graf menyatakan hubungan
kontak darurat dari nasabah tersebut. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk
memanfaatkan mekanisme attention pada GNN untuk mendeteksi nasabah fraud.
Namun demikian, mekanisme attention berpotensi untuk menimbulkan derau dan
meningkatkan kompleksitas dari model. Penelitian ini menggunakan mekanisme
gating sebagai alternatif dari mekanisme attention. Mekanisme gating dilakukan
pada dua tahapan (dual-gated) untuk menghasilkan node embedding, yaitu pada
proses agregasi informasi simpul tetangga dan tahapan update informasi simpul.
Hasil eksperimen pada dataset DGraph menunjukkan bahwa model yang dibangun
memiliki nilai ROC-AUC 0,8538±0,0009, yaitu meningkat sebanyak 0,0079 dari
model baseline. Selain itu, model juga berhasil menurunkan jumlah parameter
menjadi hanya 40% dari model baseline sehingga proses training dapat dilakukan
menggunakan GPU dengan kapasitas yang lebih rendah dibandingkan model
baseline. Hasil eksperimen juga menunjukkan bahwa model yang dibangun
memiliki waktu inferensi yang rendah, yaitu 0,24 detik pada graf dengan 3,7 juta
simpul dan 4,3 juta sisi sehingga memungkinkan untuk melakukan pendeteksian
secara real-time.