Penerapan sistem made to order pada suatu bisnis ternyata dapat menimbulkan masalah di kemudian hari. terutama ketika bisnis tersebut mengandalkan pihak perantara seperti distributor dan e-commerce untuk menjual produk dari bisnis tersebut. Salah satunya adalah PT Multi Suplai Internasional, produsen furniture yang menerapkan sistem made to order sebagai production strategy perusahaan. Ketika pandemi terjadi Pada tahun 2020, disaat orang orang beraktifitas dan bekerja dari di rumah, terjadi peningkatan jumlah pesanan di bisnis PT Multi Suplai Internasional dan disaat itu bisnis dapat memperoleh banyak keuntungan di setiap periode dengan memanfaatkan jaringan sosial media dan e-commerce untuk menjual produknya.Akan tetapi, Pada tahun 2022 ketika pandemi mulai membaik dan orang orang mulai kembali beraktivitas seperti biasa, dan juga pada tahun 2022 terjadi perubahan kebijakan dari pihak e-commerce untuk mempercepat batas waktu pengiriman produk dari penjual ke pihak pengiriman, membuat bisnis PT Multi Suplai Internasional dalam kondisi yang tidak baik, karena kebanyakan produk yang dihasilkan oleh perusahaan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk diproduksi. kejadian ini berdampak pada pengurangan keuntungan penjualan sampai dengan kualitas produksi yang dihasilkan oleh PT Multi Suplai Internasional. Riset ini bertujuan untuk menentukan model bisnis baru yang cocok diterapkan oleh PT Multi Suplai Internasional dengan kondisi pasar di indonesia. riset ini menggunakan konsep design thinking proses yang memberikan empati kepada konsumen, mendefinisikan kebutuhan konsumen, membuat ide model bisnis, membuat prototipe model bisnis dan menguji model bisnis baru. Dengan menggunakan konsep design thinking, dipilih bisnis model baru yaitu made to stock. rencana penerapan dibuat dengan business model canvas yang baru bagi PT Multi Suplai Internasional.
Perpustakaan Digital ITB