Di era digital saat ini, studio arsitektur dan desain interior semakin dituntut untuk tetap kompetitif dan terlihat, terutama di pasar yang jenuh seperti Indonesia. Banyak firma muda mengalami kesulitan bukan karena kurangnya kemampuan desain, melainkan karena kurangnya pemahaman bisnis dan strategi pemasaran—khususnya dalam memanfaatkan media sosial untuk pertumbuhan merek. Penelitian ini menjawab permasalahan tersebut dengan menyelidiki bagaimana strategi konten media sosial dapat secara efektif meningkatkan keterlibatan pelanggan dan mendorong perolehan klien.
Penelitian ini mengeksplorasi dua aspek utama: dimensi strategis konten (edukatif, inspiratif, menghibur, dan membangun kepercayaan) serta karakteristik konten (kehidupan visual, interaktivitas, imersivitas, dan informatif). Menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis PLS-SEM, studi ini menguji bagaimana faktor-faktor tersebut memengaruhi keterlibatan pelanggan, niat beli, dan word-of-mouth elektronik (eWOM) pada pengguna media sosial yang akrab dengan akun arsitektur dan desain interior.
Hasil temuan menunjukkan bahwa konten imersif dan interaktif memiliki pengaruh paling signifikan terhadap keterlibatan, yang menyarankan agar studio desain memprioritaskan format ini dalam perencanaan kontennya. Dengan mengidentifikasi kombinasi konten yang paling berdampak, studi ini tidak hanya memberikan kontribusi terhadap literatur akademik dalam pemasaran digital di industri kreatif, tetapi juga menawarkan rekomendasi praktis bagi firma desain kecil yang ingin tumbuh secara berkelanjutan melalui penggunaan media sosial yang strategis.
Perpustakaan Digital ITB