digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Manajemen inventaris farmasi yang baik sangat penting bagi institusi kesehatan untuk memastikan kelangsungan perawatan pasien sekaligus meminimalkan biaya operasional. Penelitian ini mengkaji keakuratan peramalan permintaan dan pengendalian inventaris barang farmasi di Rumah Sakit Edelweis, sebuah penyedia layanan kesehatan swasta di Bandung, Indonesia. Studi ini mengidentifikasi ketidakefisienan signifikan dalam sistem inventaris rumah sakit, terutama dalam aspek peramalan permintaan, pengadaan, dan klasifikasi inventaris, yang menyebabkan seringnya kekurangan stok (stockout) serta kelebihan stok (overstock). Pendekatan metode campuran digunakan dalam penelitian ini, menggabungkan data kualitatif dari wawancara pemangku kepentingan dengan analisis kuantitatif terhadap data penjualan dan inventaris farmasi. Klasifikasi ABC diterapkan untuk memprioritaskan barang farmasi berdasarkan kontribusi pendapatan, serta model peramalan canggih seperti Holt-Winters Exponential Smoothing dan SARIMA digunakan untuk meningkatkan akurasi prediksi permintaan. Analisis regresi dilakukan untuk mengidentifikasi tren permintaan dan pola musiman, yang menunjukkan bahwa beberapa produk farmasi memiliki pola permintaan musiman yang kuat dan memerlukan metode peramalan yang lebih canggih. Hasil dari model peramalan yang paling akurat kemudian diintegrasikan ke dalam sistem kontrol inventaris model-Q untuk menghitung Economic Order Quantity (EOQ), Reorder Points (ROP), dan tingkat stok pengaman (safety stock) yang optimal. Hasil penelitian ini secara tegas menunjukkan bahwa pendekatan peramalan yang disesuaikan dapat meningkatkan akurasi prediksi secara signifikan.. Penerapan model peramalan yang lebih baik dan penyempurnaan mekanisme pengendalian inventaris dapat secara signifikan mengurangi ketidakseimbangan stok, mengoptimalkan keputusan pengadaan, serta meningkatkan kinerja keuangan rumah sakit. Studi ini menyimpulkan dengan rekomendasi strategis mengenai adopsi teknik peramalan berbasis data serta perbaikan praktik manajemen inventaris guna meningkatkan tingkat layanan dan efisiensi biaya dalam operasional farmasi rumah sakit.