PT PLN (Persero) adalah BUMN yang memiliki kewajiban untuk menyediakan listrik di seluruh pelosok
Indonesia. Berdasarkan data statistik PLN, pertumbuhan konsumsi listrik Indonesia rata-rata dari tahun
2011 hingga 2019 YoY mengalami penurunan. Salah satu penyebabnya adalah karena makin tingginya
pertumbuhan panel surya atap pada pelanggan PLN. Dukungan peraturan dan program pemerintah, semakin
turunya harga panel surya, kesadaran dan kesiapan masyarakat terhadap energi hijau dan terbarukan,
berpotensi mengancam penjualan energi listrik PLN oleh PLN kepada pelanggan.
Bisnis PLN akan terganggu (disrupt) oleh pilihan sumber energi listrik yang dapat dihasilkan dari panel
surya atap selain dari jaringan dan distiribusi listrik konvensional PLN. Pendapatan PLN dari penjualan
listrik akan berkurang, di sisi lain pertumbuhan panel surya atap meningkat secara eksponensial, ini akan
berdampak pada keberlanjutan bisnis PLN.
Oleh karena itu, perlu dikembangkan strategi bisnis untuk PLN agar dapat menghasilkan pendapatan dari
bisnis panel surya atap dengan mengembangkan model bisnis baru. Metodologi penelitian yang digunakan
proyek akhir ini adalah metode kuantitatif dan kualitatif dengan menganalisis faktor internal dan eksternal
PLN. Proyek akhir menganalisis tren panel surya, sumber daya PLN, dan kemampuan untuk menentukan
faktor kunci yang mempengaruhi pengembangan model bisnis.
Model bisnis yang dikembangkan menggunakan beberapa strategi; Anasoff Matrix, Porter Generic
Strategy, strategi TOWS, Business Model Canvas, dan Blue Ocean Strategy. Hasil penelitian ini adalah
model business panel surya atap yang dapat bersaing dengan bisnis panel surya atap yang sudah beroperasi
saat ini sehingga dapat menjaga keberlanjutan bisnis energi listrik bagi PT PLN.
Perpustakaan Digital ITB