digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Banyak investor terutama investor pemula mengalami kesulitan dalam membangun portofolio saham terutama di pasar yang volatil seperti Indonesia. Salah satu permasalahan yang sering terjadi adalah ketika investor hanya menggunakan salah satu analisa, baik analisa fundamental atau analisa terknikal saja. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan strategi portofolio saham yang optimal dengan menggabungkan analisis fundamental dan teknikal dalam konteks pasar modal Indonesia. Kerangka kerja analisis fundamental dalam penelitian ini didasarkan pada kriteria saham oleh Peter Lynch, dengan menekankan pada indikator keuangan utama seperti rasio Harga terhadap Laba (P/E), rasio Harga/Laba terhadap Pertumbuhan (PEG), pertumbuhan laba bersih, serta rasio Utang terhadap Ekuitas (D/E). sementara itu, analisa teknikal meruapakan metode yang juga banyak di gunakan oleh para investor khususnya trader, untuk menilai saham dengan menganalisis pergerakan harga historis dan fluktuasi saham guna memprediksi trend harga di masa depan Proses penyaringan di lakukan terhadap lebih dari 800 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menggunakan data laporan keuangan tahun 2023. Saham-saham yang memenuhi kriteria Lynch kemudian di analisa lebih lanjut melalui menerapan EMA untuk memvalidasi trend secara teknikal. Proses penyaringan dua tahap ini mengahasilkan portofolio berkualitas tinggi yang terdiri dari saham-saham seperti CASS, CLEO, GJTL, SILO, TOTL, TPMS dan UNIQ. Setelah proses seleksi, kinerja portofolio menunjukkan haasil yang signifikan, mencerminkan kondisi keuangan yang kuat dari perusahaan dan momentum harga yang posotif. Temuan penelitian ini menegaskan bahwa menggabungkan dua analisa sekaligus mampu menghasilkan keuntungan yang positif di pasar modal.