Abstrak - PUTRI SEPTIANINGRUM
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER - Putri Septianingrum
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB I - Putri Septianingrum
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB II -Putri Septianingrum
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB III - Putri Septianingrum
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB IV - Putri Septianingrum
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB V - Putri Septianingrum
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Kakao merupakan salah satu komoditas perkebunan bernilai tinggi yang menjadi bahan utama untuk industri makanan hingga kecantikan karena memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan tubuh manusia. Menurut BPS (2023), produksi kakao di Indonesia mengalami penurunan drastic dari 767,28 ribu ton pada tahun 2018 menjadi 632,12 ribu ton pada tahun 2023. Penurunan produksi tersebut disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya penggunaan bibit yang tidak berkualitas, usia pohon kakao yang terlalu tua hingga teknik budidaya yang salah. Nitrogen memiliki peran utama dalam pertumbuhan tanaman yang ketersediaannya dalam tanah biasanya dipenuhi dengan melakukan pemupukan sesuai standar operasional prosedur (SOP) penanaman. Namun, pemberian pupuk yang berlebihan dapat mengurangi efektivitas penggunaan pupuk, pembengkakan modal, hingga pencemaran lingkungan. Priestia aryabhattai memiliki potensi menjadi PGPR yang salah satunya dapat memfiksasi nitrogen udara sehingga dapat menekan pemberian pupuk. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kuantifikasi total nitrogen tanah dan tanaman selama budidaya kakao pada fase vegetatif awal berdasarkan Permentan No 48. Tahun 2014 yang memuat pedoman teknis budidaya kakao yang baik serta menghitung neraca massa nitrogen budidaya tersebut. Kuantifikasi yang dilakukan meliputi kuantifikasi perubahan nitrogen total tanah dan tanaman, kuantifikasi perubahan nitrat dan amonium tanah, serta jumlah bakteri pemfiksasi N pada tanah. Pengamatan budidaya dilakukan selama 40 hari dengan Permentan No. 48 Tahun 2014 sebagai acuan budidaya (kontrol) pada bibit tanaman kakao varietas Klon 45 yang berumur 60 HSS dan digunakan photosynthesis enhancer selama budidaya. Terdapat perlakuan pada budidaya dilakukan dengan menambahkan isolat bakteri Priestria aryabhattai pada media tanam awal sebagai PGPR. Analisis kadar nitrogen tanah dan tanaman dilakukan setiap 4 hari sekali menggunakan metode Kjeldahl serta angka lempeng total untuk menghitung jumlah bakteri pemfiksasi nitrogen pada tanah. Hasil penelitian pada kontrol menunjukkan bahwa rata-rata laju perubahan nitrogen total tanah 0,005%.hari-1, rata-ratalaju perubahan nitrat tanah sebesar 0,0005%.hari-1, rata-rata laju perubahan amonium tanah sebesar, 0,0041%.hari-1 rata-rata laju perubahan nitrogen pada tanaman sebesar 0,24 mg.tanaman-1.hari-1, dan rata-rata total bakteri pemfiksasi nitrogen tanah yaitu 6,94x105 CFU/mL. Sedangkan pada perlakuan menunjukkan bahwa rata-rata laju perubahan nitrogen total tanah 0,002%.hari-1, rata-rata laju perubahan nitrat tanah sebesar - 0,0012%.hari-1, rata-rata laju perubahan amonium tanah sebesar, -0,0003%.hari-1 rata-rata laju perubahan nitrogen pada tanaman sebesar 0,09 mg.tanaman-1.hari-1, dan rata-rata total bakteri pemfiksasi nitrogen tanah yaitu 6,94x105 CFU/mL. Neraca massa nitrogen selama budidaya pada kontrol menunjukkan selisih yang negatif dengan input sebesar 12,13 kg-N.(kg tanaman)-1 dan output sebesar 17,75 kg-N.(kg tanaman)-1. Pada perlakuan juga menunjukkan selisih yang negatif dengan input sebesar 14,11 kg-N.(kg tanaman)-1 dan output sebesar 16,22 kg-N.(kg tanaman)-1. Nilai output yang lebih besar dibandingkan nilai input disebabkan oleh perubahan kadar nitrogen tanah yang meningkat di akhir budidaya dan terdapat input yang tidak terkuantifikasi.
Perpustakaan Digital ITB