digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Morbiditas merupakan indikator penting dalam menilai tingkat kesehatan masyarakat serta menjadi dasar perhitungan risiko dalam asuransi kesehatan. Salah satu tantangan dalam penyusunan tabel morbiditas penyakit katastropik adalah keterbatasan data pada kelompok usia lanjut dan kebutuhan akan pendekatan statistik yang akurat. Tugas akhir ini bertujuan untuk mengonstruksi tabel morbiditas insidensi penyakit katastropik di Indonesia berdasarkan data BPJS Kesehatan tahun 2018–2021 dan memperluas cakupannya melalui proses ekstrapolasi menggunakan data dari Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME). Proses konstruksi meliputi perhitungan eksposur dan klaim, penambahan batas atas kepercayaan, graduasi menggunakan metode Kernel Smoothing, serta ekstrapolasi pada kelompok usia 65–95+ tahun. Data morbiditas dikembangkan lebih lanjut dengan analisis segmentasi provinsi di Indonesia menggunakan metode klasterisasi K-Means berdasarkan lima variabel : kontribusi morbiditas, jumlah penduduk, jumlah klaim, besar klaim, dan jumlah rumah sakit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat morbiditas meningkat signifikan pada usia lanjut setelah dilakukan ekstrapolasi IHME. Selain itu, hasil klasterisasi menghasilkan lima kelompok regional yang mencerminkan karakteristik nyata beban penyakit antarprovinsi. Klaster dengan beban morbiditas tertinggi didominasi oleh provinsi padat penduduk seperti Jawa Barat dan Jawa Timur, sedangkan klaster terendah mencakup wilayah dengan kapasitas layanan kesehatan yang terbatas. Penelitian ini memberikan kontribusi signifikan dalam penyusunan acuan morbiditas nasional yang dapat digunakan oleh BPJS Kesehatan dan perusahaan asuransi untuk menentukan strategi tarif dan manajemen risiko berbasis data. Selain itu, pendekatan klasterisasi dapat menjadi dasar kebijakan pelayanan kesehatan yang lebih terarah dan merata.