AULIA QISTI
EMBARGO  2028-02-11 
EMBARGO  2028-02-11 
AULIA QISTI
EMBARGO  2028-02-11 
EMBARGO  2028-02-11 
AULIA QISTI
EMBARGO  2028-02-11 
EMBARGO  2028-02-11 
AULIA QISTI
EMBARGO  2028-02-11 
EMBARGO  2028-02-11 
AULIA QISTI
EMBARGO  2028-02-11 
EMBARGO  2028-02-11 
AULIA QISTI
EMBARGO  2028-02-11 
EMBARGO  2028-02-11 
Fosfolipase mirip patatin adalah enzim yang berperan dalam menghidrolisis ikatan
ester fosfolipid. Isolat lokal AL17 diketahui mengandung gen yang mengkode
fosfolipase mirip patatin. Penelitian ini berfokus untuk mendapatkan fosfolipase
mirip patatin dari AL17 dan mengkarakterisasi sifat-sifatnya. Penelitian ini
dilakukan dalam empat tahap utama, yaitu kloning gen, analisis bioinformatika dan
biokomputasi gen, ekspresi, dan karakterisasi enzim. Untuk kloning gen, dua
pasang primer spesifik dirancang untuk mengamplifikasi gen target dari genom
bakteri. Hasil amplifikasi diperoleh dua fragmen gen, yaitu patatin-like
phospholipase 1 (ITBPLP1) dan patatin-like phospholipase 2 (ITBPLP2), dengan
ukuran masing-masing 2,3 dan 1,1 kb. Fragmen gen ini kemudian diligasi ke vektor
kloning, menghasilkan plasmid rekombinan, yaitu pJET-ITBPLP1 dan pJET
ITBPLP2, yang digunakan untuk transformasi Escherichia coli TOP10. Plasmid
tersebut dianalisis lebih lanjut melalui sekuensing dan bioinformatika. Sekuens
tersebut diterjemahkan menjadi asam amino, yang menunjukkan adanya empat
daerah penting yang dilestarikan. Selain itu, sekuens tersebut menunjukkan tingkat
kemiripan sebesar 46% dan 39% dengan gen yang serupa dari Pseudomonas
aeruginosa. Untuk ekspresi, gen-gen tersebut diamplifikasi ulang menggunakan
primer ekspresi yang mengandung NdeI dan SalI. Setelah amplifikasi, amplikon
disisipkan ke pET30a (+) pada sisi restriksi NdeI dan SalI, menghasilkan pET
ITBPLP1.1, pET-ITBPLP1.2, dan pET-ITBPLP2. Vektor ekspresi rekombinan
digunakan untuk mentransformasi Escherichia coli BL21 (DE3). Gen-gen tersebut
diekspresikan pada Luria Bertani pada suhu 37 °C dengan induksi IPTG. Protein
diisolasi menggunakan metode lisis alkali dengan 0,1% SDS. Setelah dilakukan
SDS-PAGE, hasilnya menunjukkan bahwa ITBPlp1.1 dan ITBPlp1.2 telah
diekspresikan secara berlebihan, sedangkan ITBPlp2 diekspresikan pada tingkat
yang rendah. Ketiga enzim tersebut menunjukkan aktivitas hidrolisis pada para
nitrofenil dekanoat. Karakterisasi in silico menggunakan molecular docking
menunjukkan bahwa enzim ITBPlp1 lebih menyukai para-nitrofenil butirat,
sedangkan ITBPlp2 lebih menyukai para-nitrofenil dekanoat.
Perpustakaan Digital ITB