digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Inefisiensi dalam logistik ekspor—seperti pembengkakan biaya, ketidaksesuaian perencanaan, dan ketidakseselarasan dengan vendor—merupakan tantangan yang terus berlanjut di industri barang konsumsi cepat saji (FMCG) di Indonesia. Meskipun integrasi rantai pasok semakin diandalkan, banyak perusahaan belum memiliki kerangka kerja terstruktur yang menghubungkan kinerja operasional dengan dampak finansial. Penelitian ini menjawab celah tersebut dengan mengusulkan ICEEF (Kerangka Evaluasi Efisiensi Biaya Integratif), yaitu kerangka evaluasi yang menggabungkan pengukuran operasional, diagnosis sumber biaya, dan simulasi profitabilitas dalam satu sistem terpadu. Penelitian ini menggunakan studi kasus pada PT. KSN, salah satu eksportir FMCG terkemuka di Indonesia. Dengan pendekatan metode campuran, penelitian ini menganalisis 34.014 data pengiriman kontainer ekspor selama tahun 2021–2023, serta melibatkan wawancara mendalam dan diskusi kelompok terarah (FGD). ICEEF mengintegrasikan tiga kerangka kerja yang sudah mapan: model SCOR (Referensi Operasi Rantai Pasok) untuk mendiagnosis kinerja rantai pasok, Lima Pengungkit Optimalisasi Biaya dari Gartner untuk mengidentifikasi penyebab utama pemborosan biaya, dan Pemodelan Keuntungan Strategis (SPM) untuk mensimulasikan dampak keuangan serta mengukur kebocoran biaya akibat perencanaan yang tidak sinkron. Temuan menunjukkan bahwa efisiensi biaya pada tahun 2022 hanya mencapai 7% dari anggaran. Namun setelah penerapan skenario perbaikan—seperti negosiasi ulang biaya vendor, penyesuaian kontrak, dan perencanaan terintegrasi—tingkat penghematan operasional meningkat menjadi 43% pada tahun 2023. Kontribusi penelitian ini bersifat teoritis dan praktis: (1) dengan menggabungkan SCOR, Five Levers, dan SPM ke dalam satu framework efisiensi biaya yang relevan untuk logistik ekspor, dan (2) dengan menyediakan indikator kinerja (KPI) yang dapat diterapkan serta model struktural untuk pengambilan keputusan nyata. Kerangka ini dapat menjadi panduan bagi perusahaan lain dalam meningkatkan koordinasi lintas fungsi dan menyelaraskan eksekusi logistik dengan tujuan profitabilitas.