Lanskap energi global saat ini tengah mengalami pergeseran menuju
keberlanjutan, yang mendorong pembangkit listrik tenaga uap (PLTU)
konvensional untuk mencari strategi alternatif dalam pengelolaan limbah dan
penciptaan nilai. PT Sumatera Pembangkit, pengelola PLTU mulut tambang
berkapasitas 1.320 MW di Sumatera Selatan, menghadapi tantangan yang semakin
besar dalam menangani limbah industrinya, khususnya gypsum hasil Flue Gas
Desulfurization (FGD) yang saat ini ditimbun sebagai limbah B3 berdasarkan
regulasi Indonesia. Meskipun memiliki kemurnian kimia tinggi dan relevan untuk
aplikasi industri, material ini belum dimanfaatkan secara optimal. Tesis ini
menelaah kelayakan strategis dari upaya komersialisasi gypsum FGD melalui
pendekatan product differentiation yang menekankan kualitas teknis, keselarasan
dengan prinsip ESG, serta keunggulan logistik wilayah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kemungkinan transformasi gypsum
FGD dari beban regulasi menjadi peluang bisnis dengan membedakannya dari
gypsum alam maupun impor, sehingga yang dapat mengurangi risiko lingkungan
dan operasional, sembari membuka potensi pendapatan baru. Inisiatif ini juga
sejalan dengan agenda ekonomi sirkular Indonesia dan upaya substitusi impor
bahan baku industri, khususnya gypsum.
Penilaian dilakukan melalui pendekatan mixed-method yang menggabungkan data
kualitatif dan kuantitatif melalui wawancara, survei, serta dokumen internal
perusahaan. Faktor eksternal dianalisis menggunakan kerangka PESTEL dan
Porter’s Five Forces, sementara kapabilitas internal dievaluasi melalui pemetaan
rantai nilai dan analisis sumber daya. Kelayakan finansial dikaji melalui
pendekatan Cost-Benefit Analysis (CBA), sementara persepsi pelanggan dihimpun
dari pelaku industri semen dan konstruksi di wilayah Jawa dan Sumatera. Alat
analisis seperti SWOT dan TOWS digunakan untuk mensintesis temuan dan
merumuskan strategi yang dapat diimplementasikan. Di sisi pemasaran, kerangka
B2B diterapkan melalui pendekatan STP (Segmentasi, Targeting, Positioning)
serta bauran pemasaran (4P).
Temuan menunjukkan bahwa gypsum FGD yang dihasilkan PT Sumatera
Pembangkit telah memenuhi spesifikasi teknis yang disyaratkan oleh konsumen industri, khususnya produsen semen. Analisis biaya-manfaat menunjukkan bahwa
opsi komersialisasi memberikan penghematan signifikan dalam biaya penanganan
limbah serta menghasilkan Net Present Value (NPV) yang positif. Meski demikian,
terdapat berbagai hambatan internal seperti belum adanya sertifikasi SNI,
keterbatasan infrastruktur komersial, serta pembatasan regulasi terhadap
pemanfaatan limbah B3. Dari sisi eksternal, kompetisi dari produk impor dan sikap
hati-hati pembeli menjadi tantangan tersendiri, meskipun terdapat kecenderungan
ketertarikan pasar terhadap gypsum lokal jika jaminan harga, kualitas, dan
kontinuitas pasokan terpenuhi.
Penelitian ini merekomendasikan strategi tiga pilar: [1] Penyesuaian regulasi dan
kesiapan operasional, termasuk revisi izin lingkungan, sertifikasi SNI, dan
pembangunan infrastruktur dasar; [2] Pengembangan pasar dan pendekatan
pelanggan melalui uji coba produk, promosi terarah, serta komunikasi berbasis
ESG; dan [3] Penguatan kapabilitas melalui pembentukan unit komersialisasi
khusus dan kerja sama eksternal untuk logistik dan pengujian. Ketiga pilar ini
dirancang untuk mentransformasi gypsum FGD dari kewajiban regulatif menjadi
input industri yang memiliki nilai strategis dan finansial.
Tesis ini memberikan kontribusi terhadap kajian akademik terkait pemanfaatan
limbah industri di sektor energi dan menjadi referensi praktis bagi operator PLTU
yang tengah menyusun strategi diversifikasi pasca proyek. Penelitian ini
menunjukkan bahwa product differentiation yang berlandaskan kepatuhan ESG,
responsivitas lokal, dan kualitas teknis yang konsisten dapat menjadi strategi
komersialisasi yang efektif untuk menjadikan limbah hasil pembakaran batu bara
sebagai input industri yang kompetitif. Bagi PT Sumatera Pembangkit, langkah ke
depan bukan hanya soal mengelola limbah, tetapi mengubahnya menjadi sumber
nilai jangka panjang.
Perpustakaan Digital ITB