digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


BAB 1 Mia Nur Wijayanti
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Mia Nur Wijayanti
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Mia Nur Wijayanti
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Mia Nur Wijayanti
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Mia Nur Wijayanti
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Mia Nur Wijayanti
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbahan bakar batubara menyumbang sekitar 67% total penyediaan energi Indonesia. PLTU menghasilkan limbah padat (ash), berupa fly ash dan bottom ash yang akan terus meningkat. Untuk itu, perlu adanya solusi opsi-opsi pemanfaatan fly ash untuk mengurangi jumlah limbah padat tersebut. Karakterisasi fisik dan kimia fly ash berperan penting dalam menentukan potensi pemanfaatan dan pengelolaan fly ash. Setiap metode karakterisasi fly ash, dalam hal ini X-ray Diffraction (XRD), Scanning Electron Microscope-Energy Dispersive X-ray (SEM-EDX), X-ray Fluorescence (XRF), Atomic Absorption Spectrometry (AAS), dan Inductively Coupled Plasma-Mass Spetrometry (ICPMS) memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing karena perbedaan metode analisis. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan dan menganalisis hasil karakterisasi fly ash dari empat PLTU di Indonesia, yaitu Cilegon, Paiton, Batang, dan Lontar, menggunakan kelima alat tersebut untuk mengetahui karakteristik tiap alat karakterisasi. Serangkaian percobaan meliputi preparasi sampel fly ash, analisis particle size distirbution (PSD), dan karakterisasi fly ash telah dilakukan. Sampel dikarakterisasi menggunakan lima alat karakterisasi, yaitu XRD, SEM-EDX, XRF, AAS, dan ICPMS. Sampel dikarakterisasi dalam bentuk larutan dan padatan berukuran -200# (sieve No. 60). Sampel larutan digunakan untuk analisis AAS dan ICP-MS, sedangkan sampel padatan digunakan untuk analisis XRD, XRF, dan SEM-EDX. Hasil karakterisasi yang diperoleh lalu dibandingkan dan dianalisis sehingga dapat diketahui karakteristik fisik dan kimia dari fly ash. Hasil analisis menunjukkan major elements pada keempat sampel fly ash adalah SiO2, Al2O3, Fe2O3, dan CaO. Hasil analisis statistik ANOVA, t-test, korelasi Pearson, dan Bland—Altman plot menunjukkan bahwa XRF, AAS, dan ICP-MS memiliki korelasi signifikan dan agreement yang kuat dalam menganalisis major elements. Analisis minor elements dari keempat alat karakterisasi tidak menunjukkan adanya korelasi signifikan dan terdapat penyimpangan deviasi yang cukup besar, terutama ketika menganalisis minor elements menggunakan SEMEDX. Hasil analisis morfologi, persebaran unsur, dan fasa mineral menggunakan SEM-EDX dan XRD saling memvalidasi satu sama lain. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa keempat fly ash dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan semen dan dimanfaatkan di industri konstruksi. Selain itu, fly ash juga berpotensi sebagai secondary sources dari LTJ dan sintesis zeolite.