Asam azaleat merupakan senyawa non-antibiotik efektif untuk jerawat, namun memiliki kelarutan dan penetrasi kulit yang rendah. Penelitian ini bertujuan mengkarakterisasi polimorfisme kristal asam azaleat dalam proses produksi sediaan solid lipid nanoparticle (SLN) dan mengevaluasi stabilitas fisiknya. Polimorf ? dan ? disintesis dengan rekristalisasi menggunakan asam propionat dan etanol serta dikarakterisasi menggunakan PXRD, DSC, dan mikroskop polarisasi. Polimorf ? diberikan intervensi suhu pemanasan SLN untuk melihat ada tidaknya transisi polimorfik. SLN diformulasikan dengan cera alba, tween 80, plantacare, dan diuji ukuran partikel, indeks polidispersitas, pH, potensial zeta serta stabilitasnya selama 28 hari pada suhu 4°C, 25°C, dan 40°C. Polimorf ? memiliki titik leleh 110,88°C dan puncak karakteristik PXRD di 9,35°, 22,85°, dan 27°, sedangkan ? memiliki titik leleh 109,92°C dan puncak PXRD di 8,4°, 22°, 23,5°, dan 28,2°, keduanya dalam bentuk murni. Polimorf ? berubah menjadi ? setelah pemanasan pada 73°C hingga 83°C Kedua polimorf dalam bentuk murni, serta polimorf ? yang terenkapsulasi dalam cera alba, menunjukkan stabilitas fisik pada suhu 4°C, 25°C, dan 40°C selama 28 hari. Formula SLN optimal terdiri dari asam azaleat (1%), cera alba (3%), dan tween 80 dan plantacare dengan perbandingan 1:1 (10%), dan akuades (86%) dengan ukuran partikel 446,4 ± 8,909 nm; indeks polidispersitas 0,302 ± 0,014; potensial zeta -38,5 ± 0,264 mV; dan pH 4,56 ± 0,030. SLN asam azaleat stabil pada suhu 4°C dengan ukuran partikel pada hari ke-0 sebesar 440,8 ± 21,567 nm dan hari ke-28 sebesar 504,73 ± 26,310 nm.
Perpustakaan Digital ITB