Penelitian ini menjelajahi potensi pemanfaatan biomassa sekam padi sebagai sumber
energi terbarukan dalam pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Pangkalan Susu,
Sumatera Utara. Dengan meningkatnya kebutuhan energi di Indonesia, yang tercatat
mencapai 12.603 MW pada tahun 2022, peralihan dari sumber energi fosil yang tidak
terbarukan menuju energi yang lebih ramah lingkungan menjadi mendesak. Sekam
padi, sebagai limbah pertanian, memiliki potensi yang sangat besar dengan produksi
mencapai 15 juta ton per tahun, menyuplai nilai kalor sebesar 3.925 kCal/kg.
Tesis ini bertujuan untuk menganalisis aspek termo-ekonomi dari penggunaan sekam
padi dalam PLTU. Metodologi yang digunakan mencakup analisis efisiensi thermal dan
evaluasi ekonomi, dengan menggunakan simulasi Aspen Plus untuk memodelkan
kinerja sistem. Hasil simulasi menunjukkan bahwa daya listrik yang dihasilkan
menurun dari 130,97 MW pada pembakaran batubara murni menjadi 123,03 MW saat
menggunakan 30% sekam padi. Penurunan ini disebabkan oleh rendahnya nilai kalor
sekam padi dan tingginya kadar kelembapan yang mencapai 20% pada musim hujan.
Analisis emisi menunjukkan bahwa penggunaan 30% sekam padi dapat menurunkan
emisi CO2 dari 91.967 mg/Nm³ menjadi 88.927 mg/Nm³, mencerminkan manfaat
lingkungan dalam upaya mengurangi gas rumah kaca. Namun, peningkatan jumlah
sekam padi dalam campuran co-firing menyebabkan peningkatan emisi SOx dan NOx,
meskipun masih dalam batas yang ditentukan oleh regulasi.
Dari segi ekonomi, biaya pokok produksi (BPP) teridentifikasi turun dari
Rp559,39/kWh pada 0% co-firing menjadi Rp552,55/kWh di 30% co-firing,
menunjukkan potensi penghematan biaya. Selain itu, kajian kelayakan finansial
menunjukkan hasil positif dengan Net Present Value (NPV) sebesar Rp2,305 miliar dan
Internal Rate of Return (IRR) 25%, menunjukkan prospek investasi yang
menguntungkan dalam proyek pembangkit listrik berbasis sekam padi.
Secara keseluruhan, penelitian ini merekomendasikan pengembangan sistem
pengeringan dan penyimpanan sekam padi untuk meningkatkan efisiensi pembakaran
di PLTU. Pendekatan ini tidak hanya akan berkontribusi pada pengurangan limbah
pertanian tetapi juga mendukung upaya keberlanjutan energi di Indonesia. Dengan memanfaatkan sumber daya lokal yang terbarukan, PLTU Pangkalan Susu dapat
bertransformasi menjadi model yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan dalam
penyediaan energi
Perpustakaan Digital ITB