digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Randi Jusup Purba
PUBLIC Open In Flipbook Ridha Pratama Rusli

Energi panas bumi merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang memiliki keunggulan berupa kontinuitas pasokan, menjadikannya kandidat utama untuk mendukung transisi energi bersih. Penelitian ini mengkaji pemanfaatan excess power dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sori Meraki untuk produksi hidrogen hijau (green hydrogen) melalui proses alkaline electrolysis. Studi ini diawali dengan tinjauan literatur dan observasi lapangan guna memperoleh parameter sistem dan data variasi excess power dari PLTP. Selanjutnya dilakukan pemodelan dan simulasi variasi kondisi operasi untuk mengevaluasi konsumsi energi spesifik (Specific Energy Consumption), laju produksi hidrogen, serta efisiensi termal sistem berdasarkan pendekatan Higher Heating Value (HHV) dan Lower Heating Value (LHV). Hasil simulasi menunjukkan bahwa peningkatan suhu tumpukan secara signifikan meningkatkan efisiensi sistem dan laju produksi hidrogen, dengan hubungan linear terhadap suhu dalam rentang 20 °C–90 °C. Pada skenario daya 3,4 MW, hubungan antara tekanan operasi terhadap SEC dan efisiensi menunjukkan kecocokan model yang baik, masing-masing dengan R2 sebesar 0,852 dan 0,7355. Evaluasi keekonomian dilakukan melalui estimasi Levelized Cost of Hydrogen (LCOH) dan Levelized Cost of Electricity (LCOE). Diperoleh bahwa LCOH menurun dari 2,00 USD/kg-H? pada daya 3,4 MW menjadi 1,41 USD/kg-H? pada 15,26 MW. Penurunan serupa juga terjadi pada LCOE, dari 2,58 ¢/kWh menjadi 0,52 ¢/kWh. Hasil ini menunjukkan bahwa pemanfaatan excess power dari PLTP secara teknis dan ekonomi layak untuk mendukung produksi hidrogen hijau skala industri di Indonesia.