digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pembangk1t L1stnk Tenaga Panas tlum, (PLTP) KamoJang u1, UL, ctan u_; mem1llk1 sistem venting yang secara terus-menerus melepaskan uap bekas ke atmosfer untuk menjaga tekanan pengumpul uap agar sesuai dengan tekanan inlet pada turbin. Uap bekas yang dibuang ini memiliki potensi energi panas yang dapat dimanfaatkan. Studi ini memodelkan Absorption Refrigeration System (ARS) sebagai sistem pendinginan di lingkungan pembangkit dan fasilitas Chiller Room untuk komoditas kopi dengan memanfaatkan uap venting sebagai sumber energi panas dari ARS tersebut. Pemodelan dilakukan menggunakan perangkat lunak Cycle-Tempo untuk mengetahui kapasitas ARS yang dibutuhkan oleh pembangkit dan sistem Chiller Room kopi dengan kapasitas 30 Ton.Hasil simulasi pada penelitian ini menunjukkan bahwa untuk menghasilkan kapasitas pendinginan total sebesar 505,71 kW, diperlukan input energi sebesar 778,33 kW. Laju uap yang dibutuhkan sistem adalah 0,33 kg/s. Sistem ARS yang dirancang memiliki Coefficient of Performance (COP) sebesar 0,65. Chiller Room yang dirancang mampu mendinginkan 30 Ton kopi dengan waktu selama 46 Jam 42 Menit menggunakan material Vessel berupa tong kayu dengan volume satuan lm³. Analisis keekonomian menunjukkan perkiraan biaya investasi sebesar Rpl.025.778.336,62 dan Payback Period selama 7 tahun 3 bulan, yang mengindikasikan kelayakan implementasi secara teknis dan ekonomis. Hasil studi ini dapat digunakan sebagai referensi dalam pemanfaatan energi termal dari uap venting PLTP Kamojang 01, 02, dan 03 menjadi bentuk energi yang dapat dimanfaatkan, serta dapat diimplementasikan sebagai peluang bisnis Beyond kWh ataupun sebagai program Corvorate Social Resvonsibilitv (CSR).