Cover_Senna Zefanya Parbato
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab 1_Senna Zefanya Parbato
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab 2_Senna Zefanya Parbato
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab 3_Senna Zefanya Parbato
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab 4_Senna Zefanya Parbato
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab 5_Senna Zefanya Parbato
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab 6_Senna Zefanya Parbato
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Pustaka_Senna Zefanya Parbato
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Kecipir termasuk kelompok tanaman kacang-kacangan yang dapat digunakan sebagai bahan
pangan, bahan pakan, obat tradisional, bahan penyubur tanah dan penahan erosi. Di Indonesia
secara tradisional, daun kecipir digunakan untuk sakit mata, telinga dan bisul. Daun tanaman ini
mengandung senyawa metabolit sekunder. Penelitian bertujuan untuk mengisolasi senyawa
flavonoid dari daun kecipir (Psophocarpus tetragonolobus (L.) DC.) Karakterisasi simplisia yang
dilakukan meliputi pemeriksaan makroskopik dan mikroskopik, penetapan kadar air, kadar abu
total, kadar abu tidak larut asam, kadar abu larut air, kadar sari larut air dan kadar sari larut
etanol. Ekstraksi menggunakan metode refluks dengan pelarut etanol 95% dan diulang tiga kali.
Ekstrak dipantau dengan KLT menggunakan fase gerak yang sesuai. Fraksinasi ekstrak dengan
metode ekstraksi cair-cair menggunakan pelarut n-heksana dan etil asetat. Fraksi etil asetat
disubfraksinasi secara kromatografi cair vakum dengan menggunakan 21 kombinasi n-heksana
dan etil asetat. Fraksi 9 dimurnikan secara KLT preparatif. Pita A diuji kemurniannya dengan
metode KLT pengembangan tunggal menggunakan 3 jenis fase gerak yang berbeda. Isolat S
memberikan hasil positif dengan penampak bercak FeCl3 dan sitroborat dan menunjukkan puncak
pada panjang gelombang 280 nm dan 340 nm, serta florosensi biru di bawah sinar UV ????????????????nm.
Isolat S diduga merupakan senyawa aglikon flavon yang mempunyai gugus ????OH bebas pada C-7,
tanpa gugus OH bebas pada C-5.
Perpustakaan Digital ITB