Dalam dinamika organisasi di lingkungan rintisan (startup), kesejahteraan karyawan memainkan peran penting dalam mempertahankan kinerja dan pertumbuhan organisasi. Studi ini bertujuan untuk mengeksplorasi inisiatif strategis yang dapat meningkatkan kesejahteraan karyawan. Mengacu pada model MARS, yaitu tentang perilaku kinerja individu, penelitian ini meneliti bagaimana motivasi, kemampuan, persepsi peran, dan faktor situasional mempengaruhi hasil kesejahteraan. Selain itu, Model PERMA yang terdiri dari Emosi Positif, Keterlibatan, Hubungan, Makna, dan Prestasi diintegrasikan untuk memberikan pemahaman holistik tentang kesejahteraan psikologis di tempat kerja. Pendekatan metode campuran digunakan, menggabungkan survei kuantitatif dengan wawancara kualitatif di antara karyawan dari perusahaan rintisan terpilih.Temuan tersebut mengungkapkan bahwa pengaturan kerja yang fleksibel, budaya komunikasi terbuka, dan sistem pengakuan merupakan pendorong utama kesejahteraan. Selain itu, keselarasan yang kuat antara tujuan individu dan nilainilai organisasi berkorelasi signifikan dengan kepuasan kerja dan kinerja yang lebih tinggi. Studi ini memberikan rekomendasi praktis bagi para pemimpin perusahaan rintisan untuk merancang strategi sumber daya manusia yang memprioritaskan kesejahteraan karyawan sebagai landasan untuk kesuksesan yang berkelanjutan.
Perpustakaan Digital ITB