PT. Bank Syariah Mandiri (BSM) merupakan bank syariah terbesar di Indonesia. Sebagai bank syariah yang memimpin pasar perbankan syariah, BSM tertantang untuk terus tumbuh dan bercita-cita menjadi bank terbesar ke-10 di Indonesia pada tahun 2015. Pada akhir tahun 2010, aset BSM masih berada pada urutan ke- 21. Semakin ke depan tentunya kompleksitas tantangan yang dihadapi BSM akan semakin besar, dan tantangan tersebut hanya bisa dijawab dengan didukung oleh pegawai yang berpengetahuan (knowledge worker). Sebagai bank dengan jumlah outlet yang tersebar di 33 propinsi dan 628 outlet, maka produktivitas setiap cabang BSM menjadi faktor ujung tombak pertumbuhan perusahaan. BSM cabang Tanjung Priok sebagai salah satu cabang BSM memiliki peran untuk memberikan kinerja terbaiknya bagi perusahaan. Namun sepanjang tahun 2011, nilai KPI (Key Performance Indicator) BSM cabang Tanjung Priok, terus menurun. Penurunan ini menjadi tantangan jajaran manajemen cabang untuk mengatasinya. Melalui rapat-rapat dan FGD (Focus Group Discussion) dirumuskanlah akar permasalahan yang menjadi penyebab penurunan nilai KPI cabang. Aspek manusia menjadi aspek yang utama secara internal yang dominan memberikan pengaruh.Isu utama dari aspek manusia adalah masalah pengetahuan, kreativitas, keterampilan, kerjasama tim, pengalaman dan motivasi. Komponen-komponen ini menjadi faktor yang sangat penting dalam mencapai target bisnis perusahaan yang membutuhkan kreativitas ide, program dan kecepatan proses layanan didukung oleh pengetahuan dan motivasi yang kuat. Oleh karena itu, praktik manajemen pengetahuan dalam rangka meningkatkan kapasitas karyawan menjadi tujuan yang harus dicapai dalam menjawab tantangan tersebut.
Melalui evaluasi pelaksanaan implementasi manajemen pengetahuan yang selama ini berjalan, dapat diketahui bahwa level pelaksanaan manajemen pengetahuan di BSM cabang Tanjung Priok masih berada pada level 2, yaitu fragmented. Level ini ditandai dengan telah terbangunnya awareness pada level manajemen, namun pelaksanaan dalam organisasi masih terfragmentasi. Melalui fakta yang ada, dengan menggunakan teori yang relevan, selanjutnya dirumuskan solusi yang diharapakan bisa diterapkan untuk proses perbaikan. Pada dasarnya penelitian ini berusaha menjawab pertanyaan tentang konsep penerapan terbaik knowledge management yang seharusnya diadopsi oleh cabang untuk meningkatkan kinerja bisnis.
Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan, penelitian ini merumuskan
proposal implementasi praktik KM dengan 3 objective utama yaitu: peningkatan pencapaian funding dengan menstimulasi mengalirnya ide-ide baru untuk menghasilkan strategi bisnis terbaik; peningkatan pencapaian kinerja bisnis pembiayaan melalui percepatan proses dan keputusan untuk meraih lebih banyak business results; peningkatan keterampilan pemasaran dalam aspek penjualan dan negosiasi melalui sharing best practice. Selanjutnya adalah merumuskan program-program implementasi knowledge management.
Perpustakaan Digital ITB