digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK_Sanghyang Wenang Mangkualam
Terbatas  Perpustakaan Prodi Arsitektur
» Gedung UPT Perpustakaan

Pesisir Pantai Utara Jawa merupakan daerah yang rawan terhadap banjir rob. Banjir rob merupakan banjir pesisir dan bersumber atas kenaikan air laut yang meluap ke daratan, mengganggu kehidupan masyarakat pesisir. Terganggunya masyarakat pesisir akibat banjir rob antara lain kerusakan hunian dan aktivitas industri perikanan yang terhambat. Padahal, ekonomi masyarakat pesisir bergantung dari sektor perikanan yang hanya dapat dilakukan di area tersebut mengingat sumber daya alam yang tersedia harus dekat dengan akses tempat tinggal mereka. Maka dari itu, proyek ini akan mengusung ide utama perancangan hunian nelayan dan fasilitas kegiatan perikanan yang dapat merespons banjir rob secara adaptif, sehingga seluruh kegiatan tidak terganggu. Lokasi proyek berada di Muara Angke, Jakarta Utara, sebagai salah satu daerah yang sering terdampak banjir rob dalam jangka waktu yang lama. Masyarakat Muara Angke bermukim di area yang disebut dengan kampung nelayan dan berprofesi sebagian besar sebagai nelayan tangkap di laut Jawa. Karena banjir yang terus menerus terjadi, maka aktivitas masyarakat di sana sering terhambat oleh adanya kerusakan hunian dan industri. Warga yang terdampak bukan hanya nelayan saja, tetapi juga keluarga mereka, para pelaku industri seperti pengolah ikan, dan pemasar ikan. Terhambatnya hal tersebut dikarenakan akses yang tergenang, sehingga mereka tidak dapat melakukan aktivitas secara ideal. Maka dari itu, proyek ini mengusung pembuatan fasilitas hunian dan kegiatan perikanan ke dalam satu blok mixed- use yang memungkinkan kedekatan antar fungsi bangunan. Hal ini tidak lupa dirancang dengan pendekatan arsitektur adaptif, yaitu versatile space. Konsep ini mengusung penggunaan ruangan secara situasional, baik ketika terjadi banjir, maupun tidak. Bangunan ini mendapat tantangan berupa pemisahan zona, antara zona hunian yang membutuhkan privasi, dan zona industri yang memiliki aktivitas lebih padat sehingga menimbulkan kebisingan. Pemisahan zona menjadi sangat krusial, sehingga perancangan program ruang dan material juga dipilih berdasarkan ketentuan yang sesuai performance requirements pada masing-masing permasalahan yang ada pada tapak. Bangunan ini memiliki inovasi desain yang mengedepankan strategi konstruksi efisien dengan teknologi modular, serta kemampuan untuk beradaptasi terhadap banjir rob.