digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK_Zahrina Hazmi
PUBLIC Open In Flipbook Perpustakaan Prodi Arsitektur

Industri gula di Indonesia mencapai puncak kejayaannya pada masa kolonial belanda, hal itu dibuktikan dengan banyak tersebarnya pabrik gula di pulau Jawa. Namun seiring berjalannya waktu lebih dari setengah pabrik gula yang ada di pulau jawa terbengkalai, hilang atau berubah fungsi akibat masa krisis dan modernisasi. Upaya pelestarian telah dilakukan pada beberapa pabrik gula, seperti PG. Tjolomadoe, PG. Tasikmadoe, dan PG. Kartasura yang kini menjadi tempat wisata, museum, komersial, dan lainnya. Namun, sebagian besar pabrik gula bersejarah lain masih dibiarkan saja terlantar padahal dapat berisiko dilupakan dan lenyap di masa depan. Hal itu selaras dengan kondisi Pabrik Gula Karangsuwung yang terletak di Kab Cirebon, kondisi pabrik yang didirikan pada tahun 1867 ini terbengkalai sejak dinonaktifkan pada tahun 2014. saat ini terdapat wacana pengembangan dari DISBUDPAR Kab. Cirebon untuk mengembangkan pabrik gula ini menjadi sarana wisata sejarah, sebagai bagian dari upaya konservasi bangunan cagar budaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan strategi adaptive reuse untuk menghidupkan kembali bangunan pabrik gula yang terbengkalai dengan memperhatikan pentingnya pelestarian bangunan yang memiliki nilai sejarah, mempertimbangkan keberlanjutan lingkungan, serta mempertimbangkan kontribusi bangunan terhadap peningkatan ekonomi lokal. Kajian yang relevan dengan konsep dan pendekatan meliputi bangunan cagar budaya, adaptive reuse, desain arsitektural hibrid, dan bangunan mixed use dalam perancangan bangunan yang adaptif dan kontekstual. Melalui seragkaian studi, analisis dan simulasi, hasilnya menunjukkan bahwa pendekatan ini mampu memberikan dampak yang positif bagi kawasan. Diharapkan rancangan tesis ini dapat menjadi contoh bangunan bersejarah uang bisa bertransformasi menjadi ruang hidup yang inklusif, fungsional, dan ramah lingkungan.