digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Meningkatnya fokus pada kesehatan sejak pandemi telah memicu pertumbuhan industri kebugaran, menjadikan pasar activewear (pakaian olahraga) sangat menarik. Merespons tren ini, Eiger Tropical Adventure, merek terkemuka Indonesia, memperkenalkan Eiger Act, sebuah submerek baru yang didedikasikan untuk pakaian olahraga. Namun, persaingan di pasar ini sangat ketat. Agar berhasil, Eiger Act harus memahami secara mendalam bagaimana target konsumen utamanya—Gen Z dan Milenial—membuat keputusan pembelian. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan wawasan tersebut dengan mengeksplorasi gaya pengambilan keputusan, preferensi produk, dan perilaku belanja kedua kelompok generasi ini. Melalui pendekatan kuantitatif deskriptif dan komparatif, data primer dikumpulkan melalui survei daring kepada responden Gen Z dan Milenial di area urban yang rutin berolahraga. Kerangka Consumer Style Inventory (CSI) diadaptasi untuk memetakan orientasi belanja, sementara Visual Preference Test digunakan untuk mengukur preferensi estetika terhadap produk inti seperti kaus, celana pendek, sports bra, dan legging. Hasil penelitian menunjukkan lebih banyak kesamaan daripada perbedaan antara kedua generasi. Baik Gen Z maupun Milenial sangat sadar akan kualitas, nilai (value for money), dan kemudahan dalam berbelanja. Keduanya juga secara konsisten menunjukkan preferensi kuat terhadap desain yang sederhana, bersih, dan minimalis, seperti kaus dengan logo kecil, dan sama-sama menolak desain dengan corak ramai atau logo besar. Perbedaan paling signifikan terletak pada hubungan mereka dengan merek. Milenial lebih terbuka untuk mencoba merek baru atau lokal (Creative-Variety Seeking), sementara Gen Z menunjukkan loyalitas yang lebih kuat pada merek-merek global besar seperti Nike dan Adidas, yang reputasinya dianggap sebagai jaminan kualitas. Temuan ini menjadi landasan untuk merumuskan strategi Segmenting, Targeting, dan Positioning (STP) yang jelas bagi Eiger Act. Rekomendasi strategi bisnis difokuskan pada pengembangan produk yang selaras dengan preferensi desain minimalis yang universal, serta strategi pemasaran digital yang terdiferensiasi: membangun citra merek yang kuat dan kredibel untuk menarik Gen Z, sekaligus menonjolkan keunikan dan nilai produk untuk menjangkau Milenial yang lebih eksploratif. Pada akhirnya, penelitian ini memberikan Eiger Act panduan strategis berbasis data untuk membangun merek yang relevan dan kompetitif.