ABSTRAK Hamzah Firoos Fauzi
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Hamzah Firoos Fauzi
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Hamzah Firoos Fauzi
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Hamzah Firoos Fauzi
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Hamzah Firoos Fauzi
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Hamzah Firoos Fauzi
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Hamzah Firoos Fauzi
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Hamzah Firoos Fauzi
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Geofisika adalah cabang ilmu yang mempelajari sifat fisik dan proses dinamis yang terjadi di Bumi dan sekitarnya dengan menerapkan prinsip-prinsip fisika dan matematika.
Magnetotelurik (MT) merupakan metode elektromagnetik (EM) pasif yang melibatkan
pengukuran perubahan medan listrik dan medan magnet alami dalam arah ortogonal
di permukaan Bumi untuk mengidentifikasi struktur konduktivitas bawah permukaan
hingga kedalaman puluhan hingga ratusan kilometer. Salah satu pendekatan untuk
melakukan pemodelan adalah dengan menggunakan metode numerik elemen hingga
berbasis nodes yang memanfaatkan elemen segitiga tak beraturan dalam pemodelan
magnetotelurik dua dimensi untuk menganalisis distribusi konduktivitas bawah permukaan. Pendekatan finite element ini membagi domain area menjadi elemen-elemen
kecil, baik berbentuk segitiga maupun quadrilateral. Dalam penelitian ini, akan dilakukan penentuan kurva sounding resistivitas semu dan fasa impedansi disertai interpretasi
fisis dari hasil yang diperoleh. Dalam penyelesaian matriks digunakan dua algoritma
direct, yaitu LU decomposition dan QR decomposition. Berdasarkan hasil penelitian
ini, kedua algoritma memiliki keakuratan yang sama dan hanya berbeda dalam waktu
penyelesaian solusi. Model sederhana seperti bumi homogen dan berlapis memiliki
galat kurang dari 4% terhadap perhitungan analitik. Model COMMEMI sebagai salah
satu model yang cukup kompleks juga diuji coba untuk memvalidasi program numerik
forward modelling MT 2D.
Perpustakaan Digital ITB