ABSTRAK Emerya Putri Annisa Zahra
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Emerya Putri Annisa Zahra
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
SEBAGIAN Emerya Putri Annisa Zahra
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB I Emerya Putri Annisa Zahra
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB II Emerya Putri Annisa Zahra
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB III Emerya Putri Annisa Zahra
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB IV Emerya Putri Annisa Zahra
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB V Emerya Putri Annisa Zahra
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
DAFTAR PUSTAKA Emerya Putri Annisa Zahra
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN Emerya Putri Annisa Zahra
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) merupakan solusi energi terbarukan yang potensial, namun kinerjanya sering terdegradasi oleh soiling. Fenomena soiling secara signifikan menghalangi penyerapan radiasi matahari, yang berakibat pada penurunan efisiensi energi dan percepatan degradasi modul. Metode pembersihan manual yang umum diterapkan seringkali tidak efisien, memakan biaya operasional yang tinggi, dan berisiko merusak permukaan panel.
Sebagai solusi, penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi kinerja PLTS dengan penerapan sistem pembersih otomatis di area terdampak soiling. Penelitian ini dilaksanakan pada sistem PLTS berkapasitas 10 kWp yang terpasang di atap Gedung Center for Advanced Sciences (CAS), Institut Teknologi Bandung (ITB). Desain eksperimen dibagi menjadi tiga kelompok perlakuan, yaitu satu string dibersihkan menggunakan sistem otomatis, string kedua dibersihkan secara manual, dan string ketiga dibiarkan tanpa perlakuan sebagai kontrol. Untuk memastikan kondisi pengujian yang konsisten, soiling disimulasikan menggunakan debu batu bata merah halus yang diaplikasikan secara merata.
Hasil penelitian menunjukkan keunggulan dari sistem pembersihan otomatis. Secara operasional, sistem ini bekerja jauh lebih cepat, menyelesaikan rata-rata siklus pembersihan dalam 20 menit dibandingkan 60 menit yang dibutuhkan untuk pembersihan manual pada area yang sama. Secara kuantitatif, dampaknya sangat signifikan. Panel yang dibersihkan secara otomatis menghasilkan energi hingga 8% lebih tinggi dibandingkan dengan yang dibersihkan manual, dan hingga 152% lebih tinggi dari panel yang dibiarkan kotor. Rata-rata rugi daya nominal (Pnom Loss) pada sistem otomatis tercatat sebesar 18,94%, lebih rendah dari metode manual yang mencapai 22,07%.
Dari sisi finansial, analisis proyeksi selama 5 tahun menunjukkan bahwa investasi pada PV Cleaning System secara ekonomi jauh lebih menguntungkan. Total biaya untuk sistem otomatis sebesar Rp5.888.747 hampir 6,5 kali lebih rendah dibandingkan biaya metode manual sebesar Rp44.053.550. Kesimpulannya, sistem pembersihan otomatis terbukti menjadi solusi yang baik, tidak hanya dalam hal efisiensi teknis dan pemulihan energi, tetapi juga sebagai investasi yang layak secara finansial untuk menjaga kinerja optimal PLTS.
Perpustakaan Digital ITB