Penelitian ini bertujuan untuk membantu PT XYZ dalam memilih subkontraktor
yang paling layak secara finansial untuk pelaksanaan proyek jasa penambangan
(PIT X) yang diperoleh dari PT VWX Mengingat keterbatasan modal kerja internal,
PT XYZ berencana menunjuk pihak ketiga sebagai subkontraktor. Dalam konteks
tersebut, proses pengambilan keputusan memerlukan analisis kinerja keuangan
yang terstruktur agar subkontraktor yang dipilih mampu memenuhi tuntutan
operasional dan finansial sepanjang masa proyek.
Penelitian ini menggunakan analisis rasio keuangan yang mencakup empat dimensi
utama: likuiditas, aktivitas, solvabilitas, dan profitabilitas. Rasio yang dianalisis
meliputi current ratio, quick ratio, perputaran total aset, debt ratio, interest
coverage, net profit margin, return on assets, dan return on equity. Tiga
perusahaan kandidat yaitu PT Darma Henwa Tbk (DEWA), PT Delta Dunia
Makmur Tbk (DOID), dan PT Petrosea Tbk (PTRO). Untuk menentukan tingkat
kepentingan relatif dari setiap rasio keuangan, metode Analytic Hierarchy Process
(AHP) digunakan dengan mengumpulkan masukan dari para ahli guna
menetapkan bobot rasio berdasarkan signifikansi strategisnya. Bobot tersebut
kemudian digunakan dalam metode Weighted Scoring Method (WSM) untuk
menghasilkan skor komprehensif yang mencerminkan kesehatan keuangan masingmasing
perusahaan
secara
keseluruhan.
Hasil
analisis menunjukkan bahwa PT Petrosea Tbk (PTRO) memperoleh skor
tertinggi, menandakan kondisi keuangan yang lebih solid dan efisiensi operasional
yang lebih baik dibandingkan para pesaingnya. PTRO unggul pada aspek
pemanfaatan aset, solvabilitas, dan profitabilitas, sehingga dinilai paling layak
untuk ditunjuk sebagai subkontraktor proyek PIT X. Penelitian ini memberikan
kerangka objektif dan berbasis data untuk mendukung proses seleksi subkontraktor,
serta dapat diadaptasi dalam proses evaluasi vendor di industri padat modal
lainnya.
Perpustakaan Digital ITB