2025 SK PP Aldrin Kurniawan [19022222] - Abstract
PUBLIC Open In Flipbook Abdul Aziz Ariarasa
Tesis ini membahas tantangan dan dilema etika industri fast fashion di Asia, dengan fokus pada cara menyeimbangkan keuntungan dengan tanggung jawab lingkungan dan sosial melalui strategi pemasaran media sosial. Dengan pertanyaan penelitiannya: Bagaimana merek fast fashion menyeimbangkan profitabilitas dengan tanggung jawab sosial-lingkungan dan praktik ketenagakerjaan etis dalam strategi media sosial mereka?
Fast fashion semakin gencar memanfaatkan media sosial seperti Instagram dan TikTok untuk mempromosikan produk dan komitmen etis mereka. Namun, studi ini menemukan bahwa strategi tersebut sering menutupi praktik overproduksi, penggunaan material merusak lingkungan, dan eksploitasi pekerja di rantai pasokan Asia. Meski menampilkan citra sadar sosial, banyak inisiatif mereka kurang transparan, tidak terverifikasi pihak ketiga, atau tidak berdampak nyata, sehingga memicu kekhawatiran etis terkait greenwashing.
Untuk mengevaluasi lingkungan persaingan dan regulasi, studi ini menelaah literatur penting, menganalisis strategi pemasaran merek, serta menerapkan kerangka teoritis seperti PESTLE dan Porter’s Five Forces. Berdasarkan penelitian, media sosial dapat secara efektif mengubah persepsi konsumen dan meningkatkan penjualan, tetapi juga turut berkontribusi pada masalah etika dalam industri fast fashion
Studi ini menyarankan agar merek-merek fast fashion meningkatkan pengawasan terhadap rantai pasokan yang etis, mengadopsi laporan keberlanjutan yang lebih transparan, serta bekerja sama dengan influencer yang memiliki prinsip yang sejalan terhadap “fashion yang etis”. Selain itu, studi ini menekankan pentingnya edukasi konsumen dan Corporate Social Responsibility (CSR) yang dipersonalisasi dalam konteks industri fast fashion di Asia.
Sebagai kesimpulan, studi ini menyoroti bahwa menemukan keseimbangan yang nyata antara tanggung-jawab dan profitabilitas memerlukan penyesuaian struktural yang sungguh-sungguh terhadap cara industri fast fashion beroperasi dan berinteraksi dengan masyarakat, bukan sekedar menjalankan pemasaran melalui media sosial.
Perpustakaan Digital ITB