digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Bahan pemlastis merupakan aditif polimer yang digunakan untuk memperbaiki kelenturan dan daya tahan termal polimer. Senyawa ester alkil benzoat (ftalat) merupakan aditif yang mendominasi pasar pemlastis global (75%). Empat senyawa ftalat yang sering digunakan (BBP, DBP, DEHP dan DIBP) telah dilarang penggunaannya oleh negara Uni Eropa akibat bersifat karsinogen sehingga penggantian senyawa ftalat dengan senyawa pemlastis yang ramah lingkungan dan aman bagi kesehatan menjadi penting. Produk epoksida minyak nabati merupakan salah satu senyawa dengan karakter pemlastis. Potensi sumber daya alam nabati Indonesia, seperti minyak sawit, yang melimpah menginisiasi penelitian epoksidasi minyak sawit (epoxidized palm oil atau EPO) untuk meningkatkan nilai ekonominya. EPO dihasilkan melalui oksidasi olefin trigliserida sawit menjadi cincin oksiran yang diketahui dapat difasilitasi oleh katalis berbasis kompleks vanadil(IV) dan senyawa peroksida. Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya mengindikasikan tidak adanya perbedaan signifikan dari jumlah produk EPO yang diperoleh pada reaksi terkatalisis kompleks vanadil(IV) diketonat dengan variasi ligan pendorong dan penarik elektron. Pada penelitian ini, ligan fenoksiimina dengan gugus para-nitro dan hasil metalasinya membentuk kompleks vanadil(IV) dipelajari performa katalitiknya pada reaksi epoksidasi minyak sawit. Kompleks vanadil(IV)-fenoksiimina menunjukkan aktivitas katalitik epoksidasi yang lebih baik (50%) dibanding dengan VO(acac)2 (28%) pada kondisi reaksi 70 ? selama 7 jam dengan konsentrasi katalis 1,4 mol% dan oksidator ter-butilhidroperoksida (TBHP) 4,3 mol eq. Fenomena ini sesuai dengan hipotesis awal dan disimpulkan bahwa rapatan elektron pada logam pusat vanadium yang rendah akibat gugus nitro dapat meningkatkan performa katalitik reaksi epoksidasi minyak sawit.