Dokumen Asli
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Tingginya tingkat mortalitas kanker payudara di Indonesia disebabkan oleh
keterlambatan diagnosis yang diperburuk oleh rendahnya motivasi masyarakat
untuk melaksanakan skrining. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa
pengetahuan tentang risiko individu dapat meningkatkan motivasi untuk skrining.
Namun, model prediksi risiko konvensional seperti Gail Model dan Breast Cancer
Screening Consortium, yang dikembangkan berdasarkan populasi Kaukasia,
menunjukkan penurunan akurasi ketika diterapkan pada populasi Asia, termasuk
Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi metode pengembangan
model prediksi risiko kanker payudara berbasis pembelajaran mesin yang
memiliki performa klinis terbaik, serta mengevaluasi kelayakan implementasinya
secara ekonomi dalam sistem kesehatan Indonesia. Menggunakan dataset PLCO
dengan subset populasi Asia, penelitian ini mengeksplorasi berbagai kombinasi
strategi seleksi fitur, penanganan ketidakseimbangan kelas, algoritma
pembelajaran mesin, teknik rekayasa fitur, dan pembelajaran berbasis biaya.
Evaluasi dilakukan dengan kerangka QALY-focused Clinical-Economic Decision
Framework. Model terbaik diidentifikasi menggunakan algoritma XGBoost
dengan seleksi fitur Statistical_40, transformasi statistik, dan case-control
matching, yang mencapai AUC 0,638, sensitivitas 82,1%, dan spesifisitas 44,4%.
Dibandingkan dengan penelitian Stark dkk., model ini menunjukkan peningkatan
AUC +0,025 dan sensitivitas +0,133. Dibandingkan dengan Gail Model, terdapat
peningkatan AUC +0,075 dan sensitivitas +0,174. Namun, spesifisitas mengalami
penurunan sebesar -0.023 dibandingkan penelitian Stark dkk. dan -0.017
dibandingkan dengan Gail Model. Model ini menunjukkan cost-effectiveness yang
sangat baik dengan $627 USD per QALY, yang menunjukkan bahwa model
prediksi risiko kanker payudara superior telah berhasil dikembangkan, dengan
kemampuan deteksi kanker yang jauh lebih baik dan tetap memenuhi kriteria
kelayakan klinis serta cost-effectiveness untuk implementasi di Indonesia.
Perpustakaan Digital ITB