Pembentukan pola pada sistem nonlinier merupakan salah satu topik penting dalam
kajian sistem kompleks. Salah satu struktur yang menarik untuk dikaji adalah
kisi atau lattice dua dimensi, yaitu susunan titik-titik yang teratur secara periodik
dalam ruang dua dimensi. Lattice berbentuk dua dimensi memiliki beberapa
jenis pola, salah satunya adalah Lieb lattice. Struktur pola Lieb lattice terdiri
dari tiga jenis titik, yaitu satu titik tengah dan dua titik yang masing-masing
hanya terhubung secara horizontal dan vertikal dengan titik tengah tersebut yang
membentuk pola berupa persegi yang memiliki satu titik tambahan di tengah
setiap sisi persegi. Dalam penelitian ini dikaji pembentukan pola pada Lieb lattice
dengan menggunakan model persamaan Allen-Cahn dua dimensi dalam bentuk
diskret. Persamaan Allen-Cahn, yang semula dikembangkan untuk memodelkan
perubahan fasa material, digunakan untuk mempelajari bagaimana perubahan
kekuatan hubungan antar titik memengaruhi kestabilan solusi. Penelitian ini secara
khusus meninjau fenomena munculnya solusi berliku-liku seperti ular dalam
diagram percabangan solusi, yang dikenal sebagai fenomena snaking. Dengan
menggunakan metode lanjutan numerik atau numerical continuation, diperoleh
bahwa pada kondisi kekuatan tarikan antar titik yang homogen maupun heterogen,
fenomena snaking dapat muncul dengan pola yang berbeda-beda. Hasil penelitian
ini menunjukkan perbedaan bentuk fenomena snaking antara lattice 1D dan Lieb
lattice. Parameter kekuatan ikatan antar titik serta sifat ikatan yang homogen dan
heterogen turut memengaruhi terhadap fenomena snaking pada sistem satu dan dua
dimensi.
Perpustakaan Digital ITB