digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Annisa Desiani
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Annisa Desiani
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Annisa Desiani
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Annisa Desiani
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Annisa Desiani
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Annisa Desiani
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

Meningkatnya tren konsumsi kopi memicu kemunculan banyak gerai kafe, terutama di kota besar. Saat ini sudah terdapat banyak gerai kopi berdiri di berbagai kawasan perkantoran, komersial, dan pusat perbelanjaan. Seiring dengan kemajuan teknologi diikuti dengan perilaku konsumen masyarakat Indonesia yang aktif menggunakan perangkat seluler, berbagai kafe mulai memiliki aplikasi seluler sendiri untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan pemesanan kopi melalui aplikasi atau biasa disebut layanan grab and go. Penggunaan aplikasi seluler di kafe juga meliputi informasi promosi dan program loyalitas pelanggan. Kopi Kenangan termasuk salah satu kafe yang menerapkan aplikasi seluler dalam bisnisnya. Namun, tingginya persaingan dalam industri kafe dengan aplikasi seluler memicu banyak tantangan bagi kafe karena konsumen memiliki banyak pilihan untuk memesan kopi melalui aplikasi seluler. Penelitian ini mengeksplorasi faktor-faktor penentu utama yang memengaruhi adopsi teknologi konsumen terhadap aplikasi seluler Kopi Kenangan, khususnya di area sub-urban seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Pada tahun 2024, transaksi kopi melalui aplikasi seluler mencapai 41.70% didominasi oleh konsumen di daerah Jakarta, sedangkan sisanya mencakup transaksi langsung di toko dan food aggregator. Hal ini mengindikasikan adanya kesenjangan dalam pemanfaatan saluran digital. Hal ini menunjukkan tingkat adopsi aplikasi seluler di daerah sub-urban relatif rendah dibandingkan dengan kawasan pusat bisnis seperti Jakarta. Oleh karena itu, untuk meningkatkan adopsi aplikasi seluler Kopi Kenangan, dibutuhkan eksplorasi untuk memahami faktor-faktor yang mendorong adopsi aplikasi pada Kopi Kenangan, yang akan menjadi strategi untuk pengembangan adopsi aplikasi seluler Kopi Kenangan untuk seterusnya. Landasan teoretis penelitian ini adalah model teori Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT3) yang diperluas. Model ini menyatakan bahwa niat perilaku konsumen untuk menggunakan suatu teknologi dipengaruhi oleh serangkaian faktor sebagai berikut: Ekspektasi Kinerja (Performance Expectancy), Ekspektasi Usaha (Effort Expectancy), Pengaruh Sosial (Social Influence), Motivasi Hedonis (Hedonic Motivation), Nilai Harga (Price Value), Kondisi Fasilitas (Facilitating Condition), Kebiasaan (Habit), dan Inovasi Pribadi (Personal Innovativeness). Penelitian ini menggunakan metode penelitian campuran (mixed-method). Tahap kualitatif awal melibatkan wawancara semi-terstruktur dengan sepuluh konsumen kopi kasual yang berlokasi di Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Data dari wawancara ini dianalisis menggunakan analisis Grounded Theory dengan proses iterasi empat langkah melalui pengkodean, pengembangan konsep, kategorisasi, dan perumusan tema. Hasil analisis mengungkapkan 'Insentif' sebagai faktor penting yang kemudian menjadi tambahan variabel pada model penelitian. Tahap kuantitatif terdiri dari survei daring yang didistribusikan kepada responden di memiliki pengalaman membeli kopi di daerah Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Data dikumpulkan dari 63 responden yang telah memenuhi syarat. Instrumen survei menggunakan pertanyaan skala Likert 6 poin untuk mengukur konstruk model UTAUT3 yang diperluas dengan faktor 'Incentive'. Penelitian menggunakan Partial Least Squares Structural Equation Modelling (PLS-SEM) yang dijalankan dengan perangkat lunak SmartPLS, termasuk prosedur bootstrapping digunakan untuk pengujian hipotesis dan evaluasi model secara komprehensif. Hasil analisis PLS-SEM mengungkapkan bahwa tiga faktor penentu utama yang memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap adopsi aplikasi seluler Kopi Kenangan di daerah pinggiran kota adalah Facilitating Condition, Habit, dan Incentive. Temuan ini menunjukkan bahwa pengguna memiliki potensi untuk mengadopsi dan terus menggunakan aplikasi jika mereka merasakan adanya perangkat, koneksi, dan panduan yang memadai (Facilitating Condition), jika penggunaan aplikasi sudah menjadi bagian dari rutinitas mereka untuk pembelian kopi (Habit), dan jika mereka termotivasi oleh hadiah, diskon, atau manfaat tambahan (Incentive). Variabel lain dari model UTAUT3 yaitu Performance Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence, Hedonist Motivation, Price Value, dan Personal Innovativeness tidak menunjukkan dampak yang signifikan terhadap niat penggunaan aplikasi dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kopi Kenangan secara strategis perlu memprioritaskan inisiatif yang berfokus pada peningkatan fasilitas pendukung, membangun kebiasaan penggunaan aplikasi terkait pemesanan kopi, serta mengoptimalkan struktur hadiah untuk mendorong adopsi aplikasi mobile di wilayah suburban. Rekomendasi yang dapat dilakukan meliputi optimalisasi kecepatan aplikasi, peningkatan sistem dukungan onboarding pengguna di dalam aplikasi maupun outlet, pengembangan aktivitas harian yang dipersonalisasi, dan optimalisasi program insentif yang dipersonalisasi agar dapat memberikan hadiah yang menarik untuk pengguna. Di sisi lain, Kopi Kenangan sebaiknya meminimalkan inisiatif yang berkaitan dengan faktor yang tidak berpengaruh terhadap penggunaan aplikasi, serta mengalokasikan sumber daya dan investasi pada inisiatif yang lebih berpengaruh. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk lebih berfokus pada penelitian yang sama dengan atribut yang berbeda dan segmentasi demografi yang lebih detil agar dapat memberikan tambahan wawasan terhadap penelitian ini.