Sebagai respons terhadap meningkatnya tuntutan regulasi dan ketidakefisienan operasional, PT. Bank X, sebuah institusi keuangan milik negara di Indonesia, menginisiasi digitalisasi pada sistem pemrosesan kredit mikronya. Inisiatif ini bertujuan untuk mengatasi tantangan yang muncul dari prosedur kredit manual berbasis kertas yang menyebabkan ketidakpatuhan terhadap regulasi, risiko operasional tinggi, dan keterbatasan dalam skalabilitas. Studi ini mengeksplorasi kerangka pengambilan keputusan yang digunakan untuk memprioritaskan fitur dalam proyek digitalisasi, dengan fokus pada kepatuhan terhadap regulasi OJK, peningkatan efisiensi operasional, pengalaman pengguna, mitigasi risiko, serta kendala biaya dan waktu.
Dengan menggunakan pendekatan metode campuran, penelitian ini menggabungkan analisis kualitatif melalui wawancara mendalam dengan para pemangku kepentingan dan analisis kuantitatif menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP). Wawancara mengungkapkan isu-isu berulang seperti hilangnya dokumen, kegagalan audit, dan keterlambatan pemrosesan yang mendorong urgensi reformasi digital. Model AHP yang diinformasikan oleh masukan pemangku kepentingan mengidentifikasi formulir digital dan tanda tangan elektronik sebagai prioritas utama dalam solusi kredit digital. Temuan menunjukkan bahwa meskipun kepatuhan terhadap regulasi tetap penting, faktor praktis seperti pengalaman pengguna dan efisiensi sangat mempengaruhi strategi implementasi di tengah keterbatasan waktu dan anggaran.
Studi ini menyimpulkan bahwa solusi digital hibrida—dengan mengintegrasikan sistem penyimpanan data terpusat, manajemen dokumen, otomasi, dan desain berorientasi pengguna—merupakan jalur strategis paling tepat untuk transformasi yang berkelanjutan. Rekomendasi mencakup penerapan alat prioritisasi formal, penguatan pemantauan regulasi, investasi dalam analitik prediktif, dan penguatan manajemen perubahan. Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap literatur transformasi digital di pasar keuangan negara berkembang dan menawarkan wawasan praktis bagi institusi yang menghadapi mandat digitalisasi serupa.
Perpustakaan Digital ITB