Perpustakaan Digital ITB

Bitcoin sering dibandingkan dengan emas karena pasokannya yang tetap dan arsitektur yang terdesentralisasi, sehingga memunculkan perdebatan berkelanjutan mengenai perannya sebagai lindung nilai makroekonomi terhadap ekspansi moneter. Meskipun studi-studi sebelumnya secara empiris telah menunjukkan adanya kointegrasi jangka panjang antara emas dan agregat moneter seperti pasokan U.S. M2, analisis serupa untuk Bitcoin masih terbatas. Penelitian ini mengkaji apakah harga Bitcoin menunjukkan hubungan jangka panjang yang stabil dengan M2 dengan menggunakan data bulanan dari Agustus 2010 hingga Maret 2025. Dengan menerapkan metode kointegrasi dua langkah Engle–Granger, yang terdiri dari uji akar unit Augmented Dickey–Fuller, estimasi ordinary least squares, dan error correction model (ECM), hasilnya menunjukkan bukti parsial adanya kointegrasi jangka panjang. Meskipun pergerakan harga Bitcoin jangka pendek tampak lemah terkait dengan pertumbuhan M2 dan sangat volatil, ECM mengungkapkan adanya perilaku mean-reverting ringan sebagai respons terhadap disequilibrium sebelumnya. Temuan ini memberikan dukungan yang hati-hati terhadap interpretasi Bitcoin sebagai aset makro-finansial dengan sifat yang menyerupai emas, terutama dalam kondisi ekspansi moneter yang berkepanjangan. Namun demikian, hasil ini juga menyoroti ketergantungan pada rezim dan stabilitas yang bersyarat dari hubungan tersebut.