Penelitian ini mengkaji efektivitas pelatihan berbasis getaran dalam meningkatkan
kemampuan individu untuk secara akurat mempersepsikan berat, serta dalam mendukung
pembelajaran motorik di lingkungan virtual. Partisipan mengikuti program pelatihan bertahap
menggunakan haptic glove dan perangkat Virtual Reality (VR), dengan evaluasi kinerja
dilakukan melalui pengukuran objektif dan subjektif. Penilaian objektif dilakukan melalui
analisis elektromiografi (EMG) dengan membandingkan kondisi Baseline dan Test
Examination pada tiga arah gerakan (sumbu X, Y, dan Z), sedangkan evaluasi subjektif
mencakup analisis confusion matrix, kuesioner NASA Task Load Index (NASA-TLX), dan
penilaian Rated Perceived Discomfort (RPD).
Hasil uji Paired Samples T-Test menunjukkan perbedaan yang signifikan secara statistik
antara fase Baseline dan Test Examination untuk seluruh urutan getaran, yang menunjukkan
peningkatan nyata pada aktivasi otot berdasarkan data EMG. Analisis Repeated Measures
ANOVA menunjukkan adanya pengaruh utama yang signifikan dari urutan getaran dan arah
gerakan, serta interaksi signifikan antara keduanya. Uji post-hoc mengungkapkan bahwa
kondisi getaran terfokus memberikan kontribusi terbesar terhadap peningkatan persepsi dan
performa motorik.
Analisis NASA-TLX menunjukkan tingkat beban kerja keseluruhan yang sedang,
dengan persepsi terhadap tuntutan mental dan fisik yang dianggap dapat dikelola sepanjang
seluruh fase pelatihan. Demikian pula, hasil RPD menunjukkan tingkat ketidaknyamanan yang
rendah hingga sedang, mendukung kelayakan protokol pelatihan dan menunjukkan bahwa alur
kerja sistem dilakukan secara ergonomis untuk penggunaan umpan balik getaran. Secara
keseluruhan, hasil penelitian ini membuktikan bahwa pelatihan dengan umpan balik getaran
merupakan metode yang efektif untuk meningkatkan integrasi sensorimotor, serta
meningkatkan akurasi persepsi dalam konteks pelatihan dan rehabilitasi berbasis VR.
Sebagai kesimpulan, penelitian ini mendukung efektivitas pelatihan haptik berbasis
getaran dalam mengembangkan integrasi sensorimotor, meningkatkan akurasi persepsi berat
virtual, dan mengurangi beban kerja fisik selama sesi pelatihan. Penggunaan data EMG,
confusion matrix, serta penilaian subjektif terhadap beban kerja menunjukkan nilai strategis
dari sistem umpan balik getaran dalam mendukung program pelatihan dan rehabilitasi.