digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhammad Arvito Naufal
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan

Dalam pencitraan struktur geologi daerah kompleks dengan variasi kecepatan lateral signifikan seperti pada Cekungan Kutai Utara, migrasi waktu tidak cukup karena mengasumsikan lintasan straight ray pada medium yang homogen lateral, sehingga Depth Migration lebih ideal karena memperhitungkan raybending. Time Migration memerlukan model kecepatan RMS, sementara Depth Migration memerlukan model kecepatan interval. Sebelum dapat dilakukan migrasi, harus dibuat terlebih dahulu model kecepatan interval yang akurat melalui proses seperti analisis moveout residual dan tomografi refleksi. Migrasi Kirchhoff yang berbasis single-arrival dibatasi oleh beberapa masalah, terutama kurangnya iluminasi pada suatu titik bawah permukaan dan artefak kinematik akibat multipathing. Migrasi Kirchhoff pada umumnya hanya akan memilih satu arrival saja berdasarkan beberapa macam seleksi, seperti waktu tempuh paling singkat atau yang menghasilkan amplitudo paling tinggi. Multi-arrival belum dapat diaplikasikan pada migrasi Kirchhoff karena kebutuhan kemampuan komputasinya yang secara teori akan sangat berat. Common Reflection Angle Migration (CRAM) merupakan metode migrasi ray-tracing yang bersifat multi-arrival, dan dilakukan pada Local Angle Domain. CRAM didasarkan oleh prinsip iluminasi setara, di mana algoritma migrasi menembakkan sinar ke segala arah dari suatu titik bawah permukaan menuju ke lokasi sumber dan receiver di permukaan sehingga meng-konsiderasi semua arrival. Metode ini mengkomputasi operator migrasi seperti raypath, traveltime, phase-shift, dan geometrical spreading yang digunakan secara langsung dalam proses migrasi tanpa harus disimpan dalam suatu disk. Pencitraan stuktur Cekungan Kutai Utara dengan PreSTM Kirchhoff masih dipengaruhi oleh pitfall seperti push-down dan distorsi pada area sesar. PreSDM Kirchhoff mampu menghilangkan efek push-down, akan tetapi masih menghasilkan image stack yang terdistorsi pada area sesar. Hasil PreSDM CRAM tidak hanya menghasilkan image yang paling jelas, tetapi juga berhasil menggambarkan struktur major seperti sesar geser dan intrusi yang bersesuaian dengan penelitian geologi Cekungan Kutai Utara sebelumnya.