ABSTRAK Muhammad Arvito Naufal
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Dalam pencitraan struktur geologi daerah kompleks dengan variasi kecepatan
lateral signifikan seperti pada Cekungan Kutai Utara, migrasi waktu tidak cukup
karena mengasumsikan lintasan straight ray pada medium yang homogen lateral,
sehingga Depth Migration lebih ideal karena memperhitungkan raybending. Time
Migration memerlukan model kecepatan RMS, sementara Depth Migration
memerlukan model kecepatan interval. Sebelum dapat dilakukan migrasi, harus
dibuat terlebih dahulu model kecepatan interval yang akurat melalui proses seperti
analisis moveout residual dan tomografi refleksi. Migrasi Kirchhoff yang berbasis
single-arrival dibatasi oleh beberapa masalah, terutama kurangnya iluminasi pada
suatu titik bawah permukaan dan artefak kinematik akibat multipathing. Migrasi
Kirchhoff pada umumnya hanya akan memilih satu arrival saja berdasarkan
beberapa macam seleksi, seperti waktu tempuh paling singkat atau yang
menghasilkan amplitudo paling tinggi. Multi-arrival belum dapat diaplikasikan
pada migrasi Kirchhoff karena kebutuhan kemampuan komputasinya yang secara
teori akan sangat berat. Common Reflection Angle Migration (CRAM) merupakan
metode migrasi ray-tracing yang bersifat multi-arrival, dan dilakukan pada Local
Angle Domain. CRAM didasarkan oleh prinsip iluminasi setara, di mana algoritma
migrasi menembakkan sinar ke segala arah dari suatu titik bawah permukaan
menuju ke lokasi sumber dan receiver di permukaan sehingga meng-konsiderasi
semua arrival. Metode ini mengkomputasi operator migrasi seperti raypath,
traveltime, phase-shift, dan geometrical spreading yang digunakan secara langsung
dalam proses migrasi tanpa harus disimpan dalam suatu disk. Pencitraan stuktur
Cekungan Kutai Utara dengan PreSTM Kirchhoff masih dipengaruhi oleh pitfall
seperti push-down dan distorsi pada area sesar. PreSDM Kirchhoff mampu
menghilangkan efek push-down, akan tetapi masih menghasilkan image stack yang
terdistorsi pada area sesar. Hasil PreSDM CRAM tidak hanya menghasilkan image
yang paling jelas, tetapi juga berhasil menggambarkan struktur major seperti sesar
geser dan intrusi yang bersesuaian dengan penelitian geologi Cekungan Kutai Utara
sebelumnya.
Perpustakaan Digital ITB