Sumarna merupakan salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia dengan produksi rokok lebih dari 80 miliar batang rokok per tahun. Dalam beberapa tahun terakhir, PT Sumarna mengalami penurunan laba akibat fenomena downtrading dengan penurunan laba terbesar sebesar 39,39% pada tahun 2023 dibandingkan dengan puncaknya pada tahun 2016. Untuk mempertahankan dan meningkatkan laba, ada dua strategi yang dapat diambil oleh PT. Sumarna: 1) Meningkatkan Pendapatan Penjualan 2) Pengurangan Biaya dari kegiatan operasional.
Factory Logistic merupakan salah satu departemen di PT. Sumarna yang menjadi sasaran pengurangan biaya. Dari analisis struktur biaya yang dilakukan pada tahun 2023, Transportasi Internal merupakan kontributor biaya utama di departemen Factory Logistic. Target pengurangan biaya sebesar 27% dari operasional saat ini diarahkan oleh Dewan Direksi PT. Sumarna untuk mempertahankan biaya tetap pada tahun 2025. Secara matematis pengurangan 27% dapat diterjemahkan menjadi pengurangan tiga (3) truk internal dari sebelas (11) truk internal yang digunakan untuk mengangkut bahan baku dan barang jadi dari gudang yang terletak di Lot 17 (Area Gudang) ke fasilitas produksi di Lot 41 dan sebaliknya. Namun, penghentian langsung dan pengurangan unit truk tanpa tinjauan dan perhitungan menyeluruh dapat menyebabkan penurunan tingkat layanan dan berisiko mengakibatkan hilangnya kapasitas yang lebih besar.
Kombinasi metode Value Stream Mapping, Fill Rate Analysis, & Vehicle Route Mapping digunakan untuk mengidentifikasi kerugian dan meningkatkan efisiensi proses. Value Stream Mapping digunakan untuk menghilangkan aktivitas NonNilai Tambah (NVA) untuk mengurangi penggunaan waktu truk, Fill Rate Analysis digunakan untuk mengoptimalkan tingkat pengisian truk untuk mengurangi total perjalanan yang diperlukan, dan Vehicle Route Mapping digunakan untuk menentukan rute jarak terpendek untuk meminimalkan waktu perjalanan dan pada akhirnya berkontribusi pada penurunan penggunaan waktu truk.
Berdasarkan analisis NVA yang dilakukan dalam penelitian ini, diketahui penggunaan truk saat ini adalah 69,1%. Dengan menggabungkan metodologi LEAN untuk perbaikan proses kerja, optimalisasi tingkat pengisian truk, dan pemetaan rute kendaraan, jumlah truk internal dapat dikurangi dari 11 menjadi 6 unit di PT Sumarna, yang berkontribusi pada efisiensi biaya sebesar 39% dari baseline. Kekuatan kombinasi beberapa metodologi LEAN yang sesuai dalam operasi logistik disorot dan dibahas dalam studi ini. Studi ini menawarkan solusi bagi manajemen untuk meningkatkan efisiensi proses logistik, terutama aktivitas transportasi internal yang melibatkan beberapa aktivitas seperti bongkar muat, parkir/keluar parkir, administrasi, dan perjalanan material dan barang antar pusat produksi/gedung yang umum dalam operasional harian pabrik manufaktur. Studi ini juga dapat berfungsi sebagai alat benchmarking untuk industri dengan proses dan pengaturan pabrik serupa yang memerlukan transportasi internal untuk memindahkan material antar gedung yang tersebar.
Perpustakaan Digital ITB