Relationship marketing menjadi sesuatu yang dibutuhkan dalam konteks bisnis keuangan mikro model Grameen karena orang dapat diterima menjadi nasabah hanya jika bisa mengikuti corong siklus pembiayaan. Dimulai dari siklus pertama senilai kurang dari 3 juta rupiah, hingga siklus berikutnya yang mencapai 50 juta rupiah. Di sisi lain, semakin tinggi siklus pembiayaan, biaya akuisisi nasabah cenderung sama namun marjin yang didapat semakin besar. Dengan demikian semakin ke atas siklus pembiayaan nasabah maka akan semakin besar potensi keuntungan yang didapatkan. Untuk itu salah satu problem dari bank adalah bagaimana nasabah untuk terus bisa naik siklus. Pada penelitian ini ditunjukkan bagaimana respon nasabah pembiayaan Tepat Bank Daya Sharia di MMS Lab terhadap niat untuk menggunakan kembali pembiayaan di siklus berikutnya. Penelitian menggunakan metode kuantitatif memanfaatkan survey Typeform yang dibagikan ke nasabah melalui petugas Bank setelah pertemuan rutin sentra dilakukan. Nasabah mengisi survei mandiri dari tautan yang dibagikan oleh petugas. Sampel penelitian dilakukan terhadap 190 nasabah aktif di MMS Lab Bank Daya Syariah. Data dilakukan analisis dengan menggunakan metode Partial Least Square (PLS) – Structural Equation Modelling (SEM) untuk mengukur intensi nasabah menggunakan kembali pembiayaan Tepat pada siklus berikutnya di Bank Daya Syariah MMS Lab. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan layanan nasabah dan biaya peralihan merupakan faktor penting yang mempengaruhi intensi nasabah untuk menggunakan kembali pembiayaan. Sedangkan faktor kinerja usaha nasabah dan pemahaman nasabah terhadap Corporate Social Responsibility (CSR) tidak berpengaruh signifikan.
Perpustakaan Digital ITB