Motor bakar masih menjadi pilihan utama untuk drone yang membutuhkan daya tahan terbang lebih lama dan kapasitas angkut yang besar. Akan tetapi, di Indonesia ketergantungan terhadap produk impor, baik unit lengkap maupun suku cadangnya menjadi kendala, karena tingginya biaya dan ketiadaan industry manufaktur dalam negeri. Sehingga dibutuhkan pendekatan yang tepat dan efisien melalui metode rekayasa peniruan untuk mereplikasi motor bakar yang sudah ada di pasaran. Proses rekayasa peniruan dilakukan terhadap komponen ruang bakar. Proses rekayasa diawali dengan pengumpulan informasi yang bersumber dari buku, manual book dan produk motor bakar. Analisis fungsi dilakukan secara menyeluruh terhadap cara berkerjanya motor bakar dengan tujuan mengidentifikasi hubungan antar fitur komponen yang menjadi karakteristik kunci dari keberfungsian alat agar dapat bekerja secara ideal. Dari hasil analisis ditemukan beberapa karakteristik kunci yaitu celah piston dengan cylinder sebesar 0.0635 mm, celah ring piston dengan piston sebesar 0.04 – 0.1 mm, celah ruang bakar sebesar 0.6 – 1.8 mm. Pengukuran dilakukan pada komponen hasil produksi dengan alat ukur manual hingga menggunakan teknologi maju seperti 3D laser scanning dan CMM (Coordinate Measuring Machine). Hasil pengukuran dimodelkan manjadi solid model menggunakan perangkat lunak Autodesk Inventor. Analisis keberfungsian dilakukan guna mengidentifikasi hubungan antar fitur komponen yang divisualisasikan dalam bentuk liaison diagram. Kemudian analisis tumpukan toleransi diterpkan dengan pendekatan kemungkinan terburuk guna menghasilkan data berupa nilai toleransi geometric dan dimensi yang dapat diidentifikasi dan dievaluasi. Sehingga dihasilkan data berupa gambar teknik yang telah menggunakan nilai toleransi geometrik dan dimensi dari hasil analisis tumpukan toleransi bedasarkan keberfungsian alat.
Perpustakaan Digital ITB