Indonesia menargetkan penurunan emisi sebesar 29% pada tahun 2030 dengan cara
mengurangi ketergantungan pada pembangkit listrik berbahan bakar batubara.
Tantangan utama dalam penyediaan energi listrik bersih yang berasal dari EBT
adalah dari sisi keekonomian dimana harga listrik EBT masih lebih mahal daripada
energi listrik dari PLTU atau PLTG dan PLTMG. PLTMG Bangkanai dengan
kapasitas 311 MW hanya beroperasi dengan rata-rata CF 24% akibat keterbatasan
pasokan gas. Kebutuhan gas pada PLTMG Bangkanai sebesar 66,04 BBTUD,
sementara pasokan gas hanya sebesar 20,33 BBTUD. Disisi lain Indonesia
mempunyai cadangan batubara yang besar terutama di Pulau Kalimantan sebesar
14 miliar ton. Penelitian ini membahas studi terkait teknologi pemrosesan batubara
menjadi Synthetic Natural Gas (SNG) untuk memenuhi kekurangan pasokan gas
pada PLTMG Bangkanai. Proses batubara menjadi SNG melalui tahapan gasifikasi
batubara, water gas shift reaction (WGSR), acid gas removal (AGR) dan
methanation reaction. Produk SNG kemudian digunakan sebagai bahan bakar gas
PLTMG Bangkanai. Pemodelan menggunakan software Aspen Plus untuk proses
batubara menjadi SNG dan software Aspen Hysys untuk proses penggunaan SNG
di PLTMG. Desain gasifier yang digunakan yaitu tipe fix/moving bed dengan laju
umpan batubara 120 t/h, temperature 1300 oC, dan pressure 25 bar. Dari hasil
simulasi pemodelan didapatkan produk SNG dengan nilai kalor (HHV) 996,45
BTU/ft3 lebih rendah dibanding natural gas sebesar 1.058,05 BTU/ft3. Jumlah SNG
yang dapat diproduksi sebesar 46,27 BBTUD, cukup untuk menutup kekurangan
gas pada PLTMG Bangkanai yang sebesar 45,72 BBTUD. Hasil simulasi Aspen
Hysys proses di PLTMG diperoleh efisiensi thermal saat menggunakan natural gas
dan SNG masing-masing sebesar 38,17% dan 38,20%. Nilai CAPEX untuk
pembangunan SNG plant termasuk pipa gas sepanjang 37 km untuk mengirim SNG
ke plant pembangkit sebesar US$ 288.183.423, sementara nilai OPEX sebesar US$
91.762.849/tahun. Harga jual SNG diperoleh sebesar US$ 8,02/MMBTU dengan
IRR 12%, NPV sebesar US$ 333.439.865, dan payback period 6,72 tahun. Harga
jual SNG masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan harga natural gas eksisting
yaitu sebesar US$ 5,39/MMBTU.
Perpustakaan Digital ITB