ABSTRAK Isep Robi Awaludin
Terbatas Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Isep Robi Awaludin
Terbatas Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Isep Robi Awaludin
Terbatas Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Isep Robi Awaludin
Terbatas Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Isep Robi Awaludin
Terbatas Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Isep Robi Awaludin
Terbatas Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Isep Robi Awaludin
Terbatas Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Isep Robi Awaludin
Terbatas Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Dalam dunia forensik, identifikasi waktu kejadian suatu peristiwa kriminal
merupakan aspek yang sangat penting untuk membantu penyelidikan. Darah adalah
salah satu bukti biologis yang paling umum ditemukan di Tempat Kejadian Perkara
(TKP). Salah satu metode yang sering digunakan untuk mendapatkan informasi
garis waktu kejadian adalah dengan menganalisis bercak darah yang ditemukan di
TKP. Salah satu instrumen yang dapat digunakan untuk menganalisis bercak darah
adalah dengan spektroskopi Raman. Kelebihan alat ini adalah tidak bersifat
merusak sampel, pengukurannya cepat dan akurat, serta dapat dilakukan pada
sampel padat, cair, dan gas. Data darah yang diteliti adalah dari 20 orang volunter
yang setiap orang memberi sekitar 50 ?L darah. Darah tersebut diteteskan pada
substrat aluminium foil, dan diukur setiap seminggu sekali, selama 16 minggu. Data
hasil pengukuran spektroskopi Raman dilakukan preprocessing terlebih dahulu,
sehingga data nya dapat dianalisis lebih lanjut. Didapat pola perubahan bentuk
spektrum darah pada sampel yang sama dengan waktu pengukuran yang berbeda.
Perbedaan bentuk spektrum disebabkan oleh adanya perubahan struktur
hemoglobin yang mengalami oksidasi dan terdenaturasi, dari bentuk deoxyHb
menjadi hemichrome. Analisis lebih lanjut dilakukan metode Principal Component
Analysis (PCA). Berdasarkan hasil analisis PCA didapat bahwa bercak darah dapat
diklasifikasikan berdasarkan subjek individunya dan berdasarkan perbedaan umur
bercak darah tersebut. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk mencari informasi tertentu
untuk kepentingan forensik.
Perpustakaan Digital ITB