digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Isep Robi Awaludin
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER Isep Robi Awaludin
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Isep Robi Awaludin
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Isep Robi Awaludin
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Isep Robi Awaludin
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Isep Robi Awaludin
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Isep Robi Awaludin
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Isep Robi Awaludin
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

Dalam dunia forensik, identifikasi waktu kejadian suatu peristiwa kriminal merupakan aspek yang sangat penting untuk membantu penyelidikan. Darah adalah salah satu bukti biologis yang paling umum ditemukan di Tempat Kejadian Perkara (TKP). Salah satu metode yang sering digunakan untuk mendapatkan informasi garis waktu kejadian adalah dengan menganalisis bercak darah yang ditemukan di TKP. Salah satu instrumen yang dapat digunakan untuk menganalisis bercak darah adalah dengan spektroskopi Raman. Kelebihan alat ini adalah tidak bersifat merusak sampel, pengukurannya cepat dan akurat, serta dapat dilakukan pada sampel padat, cair, dan gas. Data darah yang diteliti adalah dari 20 orang volunter yang setiap orang memberi sekitar 50 ?L darah. Darah tersebut diteteskan pada substrat aluminium foil, dan diukur setiap seminggu sekali, selama 16 minggu. Data hasil pengukuran spektroskopi Raman dilakukan preprocessing terlebih dahulu, sehingga data nya dapat dianalisis lebih lanjut. Didapat pola perubahan bentuk spektrum darah pada sampel yang sama dengan waktu pengukuran yang berbeda. Perbedaan bentuk spektrum disebabkan oleh adanya perubahan struktur hemoglobin yang mengalami oksidasi dan terdenaturasi, dari bentuk deoxyHb menjadi hemichrome. Analisis lebih lanjut dilakukan metode Principal Component Analysis (PCA). Berdasarkan hasil analisis PCA didapat bahwa bercak darah dapat diklasifikasikan berdasarkan subjek individunya dan berdasarkan perbedaan umur bercak darah tersebut. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk mencari informasi tertentu untuk kepentingan forensik.