ABSTRAK Rizky Anisa
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Rizky Anisa
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Rizky Anisa
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Rizky Anisa
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Rizky Anisa
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Rizky Anisa
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Rizky Anisa
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Rizky Anisa
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Krisis keuangan global yang terjadi pada tahun 2008 hingga 2009 merupakan salah satu penyebab menurunnya perekonomian dunia. Bank Indonesia menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi global berjalan lambat pasca krisis keuangan global. Pertumbuhan ekonomi global tetap lebih rendah dari rata-rata pertumbuhan 4,8% pada 2004 hingga 2007 yaitu periode sebelum krisis keuangan global. Sehingga pada penelitian ini ditinjau pada lima sektor dominan setelah krisis keuangan global. Berdasarkan data dari Bank Indonesia pada tahun 2017 bahwa sektor yang mengalami peningkatan paling signifikan adalah sektor keuangan. Sedangkan pada awal tahun 2018 sektor yang mengalami peningkatan paling signifikan adalah sektor pertambangan. Walaupun yang mengalami peningkatan paling signifikan berbeda di setiap tahunnya, tetapi dari sepuluh saham sektoral terdapat lima saham sektoral yang dominan yaitu sektor pertambangan, sektor keuangan, sektor infrastruktur, sektor industri dasar dan kimia, dan sektor consumer goods. Sehingga agar dapat mengetahui sektor yang mengalami peningkatan paling signifikan di masa depan, maka dibutuhkan prediksi. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan hasil prediksi harga saham penutupan pada lima saham sektoral selama periode Februari 2013 hingga Februari 2018, menentukan hasil prediksi lima saham sektoral dari tahun 2018 hingga 2019, dan menentukan strategi investasi berdasarkan hasil prediksi. Saham yang digunakan adalah lima saham sektoral yang dominan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah gabungan antara wavelet dan artificial neural network sehingga disebut dengan wavelet neural network (WNN). Data yang digunakan akan dibagi menjadi dua yaitu data latih dan data uji. Selanjutnya dari data tersebut akan dihasilkan kinerja pelatihan, hasil regresi, dan hasil keluaran WNN dengan target. Jika pada hasil pengujian, keluaran WNN dengan targetnya sama atau mendekati maka dapat dilanjutkan untuk melakukan prediksi di masa yang akan datang. Serta dari prediksi tersebut, dapat dianalisis strategi investasi yang dapat digunakan.
Perpustakaan Digital ITB