ABSTRAK Annisa Nurul Fitri
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Annisa Nurul Fitri
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Annisa Nurul Fitri
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Annisa Nurul Fitri
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Annisa Nurul Fitri
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Annisa Nurul Fitri
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Annisa Nurul Fitri
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Annisa Nurul Fitri
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Dinamika harga saham perusahaan batubara dipengaruhi oleh kondisi batubara baik
global maupun nasional. Sebagai salah satu negara dengan produksi dan ekspor
batubara terbesar di dunia, perusahaan batubara Indonesia memiliki prospek yang
menjanjikan. Namun, tantangan seperti peralihan Energi Baru dan Terbarukan
(EBT) menyebabkan penurunan permintaan batubara oleh beberapa negara.
Ketidakpastian kondisi batubara global ini menyebabkan adanya dinamika harga
saham yang merupakan cerminan dari kinerja perusahaan. Dinamika tersebut dapat
dianalisa dengan Ekonofisika, yang merupakan ilmu interdispliner yang
menggunakan pendekatan fisika statistik dalam memahami permasalahan ekonomi
dan keuangan. Pasar keuangan dianggap sebagai sistem kompleks yang dibangun
oleh bagian – bagian kecil yang disebut sebagai “partikel ekonomi” yang
berinteraksi sehingga menciptakan pola. Karena kompleksitasnya cukup tinggi,
dilakukan prediksi harga saham dengan bantuan algoritma Recurrent Neural
Network (RNN), yaitu Long – Short Term Memory (LSTM) dan Gated Recurrent
Unit (GRU). Objek yang digunakan pada penelitian ini adalah saham batubara
dengan volatilitas yang dihitung berdasarkan standar deviasi. Terdapat saham
dengan volatilitas rendah, yaitu PTBA, dan saham dengan volatilitas tinggi, yaitu
ARII. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan perbandingan kinerja kedua
algoritma dengan hyperparameter tuning dalam memprediksi harga saham dengan
volatilitas tinggi dan rendah. Hasil yang diperoleh adalah GRU memiliki performa
yang lebih baik dalam memprediksi harga saham volatilitas tinggi sementara LSTM
memiliki performa yang lebih ungggul dalam memprediksi harga saham volatilitas
rendah.
Perpustakaan Digital ITB